header_ads

Festival Tari Anak Tradisional Di Kota Bogor

Laju perkembangan teknologi dan informasi, tak dipungkiri semakin cepat bergerak seiring berjalannya waktu.

Seiring dengan berjalannya kemajuan tersebut, kebudayaan yang notabene adalah warisan identitas bangsa dirasa semakin tergerus oleh arus globalisasi.

Hal inilah yang menjadi perhatian dari Dinas Kebudayaan dan Priwisata Kota Bogor untuk menggelar Festival Tari Anak Tradisional Tingkat SD dan SMP di Kota Bogor yang bertujuan mengangkat kembali seni dan budaya tradisional.

Festival yang dibuka Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bogor Edgar Suratman, di Gedung Kemuning Gading, Rabu (16/11/2011) diikuti ratusan siswa dari 20 sekolah SD dan SMP

Edgar berharap melalui festival tari anak tradisional ini dapat mendongkrak rasa cinta akan budaya Indonesia khususnya budaya Sunda sebagai tuan rumah di Kota Bogor sendiri. “Jangan sampai budaya Indonesia itu hilang, terlebih budaya Sunda yang justru mulai tergantikan oleh budaya daerah lain di rumah kita (Bogor) sendiri,” kata Edgar.

Sementara itu Kepala Bidang Kebudayaan, Disbudpar Kota Bogor R. Susilawati, juga berharap dengan diadakannya festival tari ini, dapat mendorong sekaligus mengangkat kembali kebudayaan-kebudayaan tradisional yang konon mulai ditinggalkan dan dilupakan terlebih oleh anak-anak saat ini.

Penyelenggaraan festival itu sendiri ternyata disambut baik oleh para siswa dan guru Kota Bogor. Hal ini terlihat dengan antusiasnya animo para pelajar, dimana sekitar 500 siswa SD dan SMP, baik swasta maupun negeri di Kota Bogor, larut dalam program yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Bogor tersebut.

“Konsepnya sendiri yaitu permainan anak tradisional seperti sorodot gaplok, oray-orayan, tetapi kita kemas dalam suatu rangkaian gerakan tarian dengan variatif kemasan dan kreasi seni,” ujar Susilawati.

Menurut Susi, kepada peserta penampilan terbaik hadiah “Ini sebagai stimulus, agar ke depannya mereka lebih mengenal permainan-permainan tradisional kita sekaligus mencintai kebudayaan bangsa sendiri,” ujar Susilawati.

Adapun hadiah yang diberikan berupa alat-alat musik yang terdiri dari gendang, kecapi dan calung sesuai dengan kreasi tarian yang dilombakan.

Festival yang dimulai pukul 09.30 ini pun dibuka oleh pementasan dari SDN Julang, Kecamatan Tanah Sareal, Bogor yang membawakan Tari Kukudaan.

Sekitar 20 sekolah yang terdiri dari 6 SMP dan 14 SD menjadi partisipan dalam Festival Tari Anak Tradisional tersebut. Dalam festival kali ini dinilai oleh tim juri yang terdiri dari Nana Munajad, Taufik Hidayat dan Jajan R.

Image


Berikut daftar sekolah pemenang Festival Tari Anak Tradisional Tingkat SD dan SMP sebagai berikut:

Tingkat SD:
1. SDN Bantar Jati 2 (nilai 993) : Hadiah Kendang + Piagam
2. SDN Polisi 4 (nilai 778 ) : Hadiah Kecapi Suling + Piagam
3. SDN Polisi 1 (nilai 654) : Hadiah Calung + Piagam
Tingkat SMP:
1. SMPN 5 (nilai 716 ) : Hadiah Kecapi + Piagam
2. SMPN 9 ( nilai 640 ) : Hadiah Calung + Piagam
3. SMP Regina Pacis (nilai 598) : Hadiah Calung + Piagam

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.