Lomba Kreatifitas Siswa TK-SD

Lomba kreativitas anak yang digelar Dekranasda
Kota Bogor bekerjasama dengan House Of Rafylia dibuka Ketua Dewan
Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bogor Hj. Fauziah Diani
Budiarto, sekaligus mengapresiasi dan mendukung inisiatif House Of Rafylia untuk
menyelenggarakan kegiatan lomba kreativitas anak bagi siswa Taman Kanak-kanak
dan Sekolah Dasar.
Diani mengatakan, lomba kreativitas anak
merupakan suatu ajakan atau kampanye kepada masyarakat, khususnya kepada para
orang tua untuk menumbuhkan sikap dan prilaku kreatif pada anak – anak mereka
sejak dini, karena sikap prilaku kreatif ini juga merupakan suatu keterampilan
hidup yang harus dikembangkan dan dimiliki oleh siapapun agar dapat menghadapi
berbagai tantangan kehidupan.
Fauziah, memandang lomba ini sebagai ajang untuk
meningkatkan kreativitas pada pengolahan barang-barang bekas karena
selama ini kesadaran dan semangat masyarakat untuk merecycle sampah-sampah
seperti yang berbahan plastik, sudah menjadi suatu gerakan.
Namun, lanjutnya, gerakan ini sudah berlangsung
di berbagai sekolah dan berbagai elemen masyarakat dan terus bergulir, sehingga
kita bersyukur bahwa konsep 3 R dalam penanganan sampah, nampaknya sudah mulai
terjabarkan di dalam kegiatan masyarakat.
Namun harus diakui, bahwa produk-produk yang di
hasilkan dari kegiatan Recycle masih perlu polesan lebih lanjut agar produk
yang dihasilkan lebih terlihat fashionable atau dengan kata lain bekas
sampahnya tidak terlalu jelas terlihat.
Sementara itu Ani Salim dari House Of
Refylia selaku penyelenggara mengatakan, kegiatan ini untuk
merangsang kreativitas anak, karena untuk anak TK motoriknya akan lebih
terlatih dan lebih banyak terpakai, serta untuk melatih kreativitas dari bahan
sampah dibuat menjadi bahan yang lebih bermanfaat.
Selain itu, lanjutnya, juga untuk
memasyarakatkan produk kerajinan Kota Bogor yang berada dibawah binaan
Dekranasda.
“Kita berharap anak-anak bisa membuat prakarya sendiri tidak
dibuatkan oleh orang lain. Jadi anak sendiri bisa menikmati proses
berkrerasinya itu. Makanya, orang tua jangan memberikan yang instan, tapi
dengan memasyarakatkan kreativitas ini akan melatih kemendirian anak untuk
berusaha membuat sendiri dan menghargai kreasi-kreasinya,“ ungkapnya. (nday)
Tidak ada komentar