header_ads

Bupati Bogor Soroti Diskriminasi Pendidikan


CIBINONG - Diskriminasi pendidikan di wilayah Kabupaten Bogor yang masih terjadi perlu dihapuskan. hal tersebut ditegaskan Bupati Bogor, Rahmat Yasin, pada saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi (Rakor) Pendidikan Tingkat Kabupaten Bogor bertempat di Gedung Tegar Beriman, Rabu (18/7/2012).

“Kita hapus diskriminasi pendidikan, jangan ada lagi yang membeda-bedakan sekolah negeri, sekolah swasta, sekolah umum mapun sekolah berbasis agama, semua sekolah, lembaga, yayasan bahkan pondok pesantren sama saja, kita semua bertugas mencerdaskan anak bangsa, saya mendirikan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor bukan Dinas Pendidikan Negeri melainkan Dinas Pendidikan yang mengurus semua sekolah di Kabupaten Bogor”, tegasnya.

Bupati Bogor menambahkan, Rakor pendidikan sebagai sarana untuk persatukan visi, misi, persepsi, pemahaman bersama mengenai permasalahan pendidikan yang terjadi di Kabupaten Bogor serta sebagai upaya menangani permasalahan pendidikan dengan tepat, baik tepat program maupun tepat sasaran.

“Kegiatan Rakor pendidikan dapat mewujudkan keserasian program antar sektor, fungsi dan stakeholderdan dapat merumuskan semua masukan dari para peserta untuk menjadi bahan pertimbangan kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor guna meningkatkan kinerja Pemkab Bogor dalam upaya percepatan penuntasan wajar pendidikan dasar (Dikdas) 9 tahun dan mendukung program pendidikan menengah universal”, harapnya.

Dia meminta kepada para Kepala Sekolah untuk membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat Kabupaten Bogor usia sekolah untuk memperoleh pendidikan tanpa mesti memikirkan biaya. “Saya minta Kepala Sekolah untuk membuka pintu selebar-lebarnya bagi masyarakat usia sekolah agar mereka tetap dapat mengenyam pendidikan dengan layak karena pendidikan merupakan sumber peradaban manusia dan menunjukkan bangsa ini memiliki masa depan, biaya biarlah menjadi tanggung jawab Bupati Bogor”, pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Didi Kurnia dalam laporannya mengatakan, Rakor ini diharapkan dapat menghasilkan masukan dan rekomendasi untuk pengambilan kebijakan dan penyempurnaan program kegiatan pendidikan di masa mendatang.

“Rakor pendidikan ini diikuti oleh 1.000 peserta dengan melibatkan Camat, Ka UPTK, Dewan Pendidikan, PGRI, BMPS, Pengawas, Penilik, MKKS SMP & SMA, K3SK SMK, K3S SD, Lembaga PAUD, IGTKI, IGRA, para pengelola Pondok Pesantren dan Lembaga penyelenggara pendidikan yang ada di Kabupaten Bogor, Rakor ini bertujuan mensosialisasikan kebijakan pembangunan di bidang pendidikan, menyamakan persepsi terkait issue strategis di bidang pendidikan juga menjalin sinergitas para pelaku dunia pendidikan”, bebernya.

Didi Kurnia menjelaskan, fokus kebijakan pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Bogor diarahkan pada 3 sasaran yakni perluasan akses dan pemerataan pendidikan, mutu pendidikan juga pemberantasan buta aksara. “Upaya peningkatan terus dilakukan, prestasi telah kita raih namun belum semua berjalan optimal, maka Rakor pendidikan ini moment yang tepat mencari solusi dari semua masalah pendidikan yang ada di Kabupaten Bogor”, jelasnya.

Kegiatan Rakor Pendidikan ini juga menghadirkan 21 orang berprestasi di bidang pendidikan dari tingkat Provinsi, Nasional maupun Internasional, diantaranya adalah PAUD An-Nahl Bojong Gede Juara I Lomba PAUD Tingkat Provinsi Jawa Barat, SMP Terbuka I Cisarua Juara I Lomojari Bidang Keterampilan Tingkat Nasional, Abdul Azzam dari SDS Ummul Quro Kemang Juara I Olympiade Matematika Tingkat Internasional dan 18 orang lainnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Ketua PGRI Kabupaten Bogor, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bogor dan Para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemkab Bogor (Ami/ICE)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.