Bupati Bogor Rahmat Yasin Sebut Festival Dongdang Bid'ah
CIBINONG - Bupati bangga, isi Dongdang berhamburan hasil bumi.
Warga dikumpulkan pada acara Festival Dongdang 2013, berbagi isi Dondang dari setiap Kecamatan, pembagian doorprise dan hiburan.
Hal ini di katakan Bupati Bogor Rahmat Yasin dalam sambutannya di panggung utama Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Sabtu (9/3/2013).
Hadir Gubernur terpilih Ahmad Heryawan, didampingi Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Muspikab Bogor, serta warga masyarakat yang ingin melihat dari dekat acara Festival Dongdang 2013.
Silahkan saja orang mengatakan even ini Bid'ah, katanya, tapi Bid'ah Khasanah, bukan Bid'ah Dilalah. Sebab, kita semua berkumpul disini untuk memperingati Maulid Nabi, ada ceramah dari Ustad Jujun Junaedi.
"Setelah itu acara di lanjutkan acara berbagi doorprise dan hiburan grup band yang lagunya Islami. Acara ini yang ke empat, selama Bupatinya Rahmat Yasin maka acara ini akan tetap ada," katanya berpromosi.
Dihadapan kita turut hadir, lanjutnya, Gubernur terpilih Ahmad Heryawan yang sebagian besar suara pemilihnya berasal dari Kabupaten Bogor.
"Kalau kemarin kita sama - sama mengusung Bapak Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jabar, sekarang gantian, Bapak Ahmad Heryawan yang akan mengusung calon Bupati Bogor," seru dia.
Terpisah, Ketua Forum Peduli Lingkungan Kabupaten Bogor, Eddy KS. mengatakan konsep even itu masih di dominasi oleh hiburan hiburan yang sama sekali bukan Islami.
Segmen syiar mengagungkan Nabi Besar Muhammad SAW, hanya sedikit saja. Yakni, Salawatan oleh remaja Al Qur'aniyah yang dilanjutkan sambutan - sambutan dan tausyiah Ustad Jujun Junaedi.
"Masih banyak jenis hiburan yang sesuai dengan tema Maulid Nabi, seperti grup band Nasyid, Qasidah, Gambus, Rabana dan kesenian tradisional asli Sunda. Sebab, saat Shalawatan Nabi berkumandang di panggung utama pada tengah hari malah pengunjungnya menyingkir. Tapi, saat band GiGi tampil malah penonton banyak jingkrak - jingkrak, yang disaksikan pula oleh para pejabat," ungkapnya.
Sementara seorang pengurus Angkatan Muda Siliwangi Muhammad Toha menyayangkan isi dongdang yang di bagi-bagikan secara massal itu banyak yang bertumpahan ke jalan.
"Akan lebih baik apabila semua itu dibagikan kepada kaum dhuafa maupun anak yatim piatu yang membutuhkan, agar tidak mubazir," pintanya.
Lain halnya dengan Ketua Gerakan Pemuda Pribumi Bogor Raya, Rahmat, mengatakan agenda tahunan Dongdang tak ubahnya pesta pora yang banyak mudharat dan mubazir.
"Apalagi pakai band segala yang membuat penonton berjingkrak, itu bukan budaya kita yang Islami. Sebab Rasulullah tidak pernah membenarkan umatnya untuk ber- mudharat dan mubazir," ketus dia.

Seharusnya, imbuhnya, konsep acara lebih bernuansa Syiar dan Promosi Budaya Tradisonal secara murni sebagai bentuk kecintaan masyarakat Bogor terhadap tradisi yang telah di warisi para leluhur.
Hal senada dikatakan Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bogor, Maryono, SE, yang menilai konsep acara dongdang tidak dikemas sesuai tema Maulid Nabi dan Nilai Budaya Lokal secara utuh.
"Kebiasaan membagikan isi dongdang di lapangan itu menghasilkan sampah-sampah, gerobok dongdang menjadi rongsokan yang semua menjadi mubazir. Isi acara masih minim bernuansa Islami," katanya yang diamini Irman Nurcahya.
Dilokasi, Ny.Iyah (47) warga Bambu Kuning sengaja datang bersama ibu - ibu tetangga rumahnya untuk menyaksikan even yang digelar hanya setahun sekali ini. "Saya mah cuma nongton aja cari hiburan. Cuman ya gitu, saya koq ga dikasih kupon doorprise ya, emang mintanya kemana sih, pak?," seloroh Iyah polos.
Terlihat aparat Kepolisian, Satpol PP, DLLAJ, Pramuka, PMI, dan Ormas bekerja sama mengamankan situasi agar kondusif.
Sekitar 700 personil gabungan yang terdiri dari 250 anggota Polres Bogor, 100 personil anggota Kodim, 10 orang anggota Denpom, 100 anggota DLLAJ, 100 anggota Satpol PP, 100 anggota Pramuka, 20 anggota Damkar, dan 20 petugas kesehatan.
"Semuanya diploting tidak hanya mengamankan ruas jalan, tapi mengatur agar lalu lintas lancar di sekitar jalur Tegar Beriman maupun yang akan menuju Tegar Beriman”, jelas Kepala Diskominfo H. Tb. Luthfie Syam.
Pantauan dilapangan, even berlangsung lancar dan aman, tidak ditemukan insiden menonjol seperti yang pernah terjadi di tahun - tahun sebelumnya. Namun, masih terlihat rongsokan dongdang dan sampah - sambah bertebaran hingga Jalan raya Tegar Beriman.
Tak ketinggalan, sejak pagi hari belasan armada angkutan sampah sudah di siagakan untuk menyisir sampah - sampah yang bertebaran di sekitar lokasi kegiatan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Pertamanan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bogor, H. Nunung membenarkan Taman Tegar Beriman dijadikan tempat berkumpulnya massa yang membuat lokasi itu bertebaran sampah.
"Pihak kami telah mengambil langkah sigap, sejak pagi hari petugas sudah siap membersihkan sampah - sampah seiring acara masih berlangsung. Sehingga, keasrian taman kebanggaan kita itu tetap asri dan bersih," jelasnya. (als)
Editor: Alsabili
Email: beritabogor2002@gmail.com
Warga dikumpulkan pada acara Festival Dongdang 2013, berbagi isi Dondang dari setiap Kecamatan, pembagian doorprise dan hiburan.
Hal ini di katakan Bupati Bogor Rahmat Yasin dalam sambutannya di panggung utama Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Sabtu (9/3/2013).
Hadir Gubernur terpilih Ahmad Heryawan, didampingi Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Muspikab Bogor, serta warga masyarakat yang ingin melihat dari dekat acara Festival Dongdang 2013.
Silahkan saja orang mengatakan even ini Bid'ah, katanya, tapi Bid'ah Khasanah, bukan Bid'ah Dilalah. Sebab, kita semua berkumpul disini untuk memperingati Maulid Nabi, ada ceramah dari Ustad Jujun Junaedi.
"Setelah itu acara di lanjutkan acara berbagi doorprise dan hiburan grup band yang lagunya Islami. Acara ini yang ke empat, selama Bupatinya Rahmat Yasin maka acara ini akan tetap ada," katanya berpromosi.Dihadapan kita turut hadir, lanjutnya, Gubernur terpilih Ahmad Heryawan yang sebagian besar suara pemilihnya berasal dari Kabupaten Bogor.
"Kalau kemarin kita sama - sama mengusung Bapak Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jabar, sekarang gantian, Bapak Ahmad Heryawan yang akan mengusung calon Bupati Bogor," seru dia.
Terpisah, Ketua Forum Peduli Lingkungan Kabupaten Bogor, Eddy KS. mengatakan konsep even itu masih di dominasi oleh hiburan hiburan yang sama sekali bukan Islami. Segmen syiar mengagungkan Nabi Besar Muhammad SAW, hanya sedikit saja. Yakni, Salawatan oleh remaja Al Qur'aniyah yang dilanjutkan sambutan - sambutan dan tausyiah Ustad Jujun Junaedi.
"Masih banyak jenis hiburan yang sesuai dengan tema Maulid Nabi, seperti grup band Nasyid, Qasidah, Gambus, Rabana dan kesenian tradisional asli Sunda. Sebab, saat Shalawatan Nabi berkumandang di panggung utama pada tengah hari malah pengunjungnya menyingkir. Tapi, saat band GiGi tampil malah penonton banyak jingkrak - jingkrak, yang disaksikan pula oleh para pejabat," ungkapnya.
Sementara seorang pengurus Angkatan Muda Siliwangi Muhammad Toha menyayangkan isi dongdang yang di bagi-bagikan secara massal itu banyak yang bertumpahan ke jalan. "Akan lebih baik apabila semua itu dibagikan kepada kaum dhuafa maupun anak yatim piatu yang membutuhkan, agar tidak mubazir," pintanya.
Lain halnya dengan Ketua Gerakan Pemuda Pribumi Bogor Raya, Rahmat, mengatakan agenda tahunan Dongdang tak ubahnya pesta pora yang banyak mudharat dan mubazir.
"Apalagi pakai band segala yang membuat penonton berjingkrak, itu bukan budaya kita yang Islami. Sebab Rasulullah tidak pernah membenarkan umatnya untuk ber- mudharat dan mubazir," ketus dia.

Seharusnya, imbuhnya, konsep acara lebih bernuansa Syiar dan Promosi Budaya Tradisonal secara murni sebagai bentuk kecintaan masyarakat Bogor terhadap tradisi yang telah di warisi para leluhur.
Hal senada dikatakan Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bogor, Maryono, SE, yang menilai konsep acara dongdang tidak dikemas sesuai tema Maulid Nabi dan Nilai Budaya Lokal secara utuh.
"Kebiasaan membagikan isi dongdang di lapangan itu menghasilkan sampah-sampah, gerobok dongdang menjadi rongsokan yang semua menjadi mubazir. Isi acara masih minim bernuansa Islami," katanya yang diamini Irman Nurcahya.
Dilokasi, Ny.Iyah (47) warga Bambu Kuning sengaja datang bersama ibu - ibu tetangga rumahnya untuk menyaksikan even yang digelar hanya setahun sekali ini. "Saya mah cuma nongton aja cari hiburan. Cuman ya gitu, saya koq ga dikasih kupon doorprise ya, emang mintanya kemana sih, pak?," seloroh Iyah polos.
Terlihat aparat Kepolisian, Satpol PP, DLLAJ, Pramuka, PMI, dan Ormas bekerja sama mengamankan situasi agar kondusif. Sekitar 700 personil gabungan yang terdiri dari 250 anggota Polres Bogor, 100 personil anggota Kodim, 10 orang anggota Denpom, 100 anggota DLLAJ, 100 anggota Satpol PP, 100 anggota Pramuka, 20 anggota Damkar, dan 20 petugas kesehatan.
"Semuanya diploting tidak hanya mengamankan ruas jalan, tapi mengatur agar lalu lintas lancar di sekitar jalur Tegar Beriman maupun yang akan menuju Tegar Beriman”, jelas Kepala Diskominfo H. Tb. Luthfie Syam.
Pantauan dilapangan, even berlangsung lancar dan aman, tidak ditemukan insiden menonjol seperti yang pernah terjadi di tahun - tahun sebelumnya. Namun, masih terlihat rongsokan dongdang dan sampah - sambah bertebaran hingga Jalan raya Tegar Beriman.
Tak ketinggalan, sejak pagi hari belasan armada angkutan sampah sudah di siagakan untuk menyisir sampah - sampah yang bertebaran di sekitar lokasi kegiatan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Pertamanan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bogor, H. Nunung membenarkan Taman Tegar Beriman dijadikan tempat berkumpulnya massa yang membuat lokasi itu bertebaran sampah. "Pihak kami telah mengambil langkah sigap, sejak pagi hari petugas sudah siap membersihkan sampah - sampah seiring acara masih berlangsung. Sehingga, keasrian taman kebanggaan kita itu tetap asri dan bersih," jelasnya. (als)
Editor: Alsabili
Email: beritabogor2002@gmail.com





Tidak ada komentar