Gunung Tangkuban Parahu Batuk Batuk
BANDUNG - Gunung Tangkubanparahu yang berlokasi di antara Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Subang meletus dengan kekuatan relatif rendah.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, asap akibat erupsi Tangkubanparahu terlihat hingga Ciater, Kabupaten Subang, Kamis (7/3).
Letusan yang dimulai 21 Februari lalu disusul letusan intensif sejak 4 Maret lalu, terjadi di Lembah Maut yang ada di Kawah Ratu. Disebut Lembah Maut karena kadar gas sulfur di lembah itu sangat tinggi. Solfatara baru itu muncul pada 3 Maret 2013, berjarak 20-30 meter dari solfatara lama. Pada letusan 4 Maret, solfatara lama menipis, lalu terjadi juga robohnya dinding kawah. Hingga pada lobang baru itu membesar akibat letusan.
"Untuk berjaga-jaga masyarakat dilarnag mendekat dalam jarak 1,5 KM dari kawah Ratu," ujar Kepala PVMBG Surono di Bandung.
Hingga kini, letusan Tangkubanparahu masih terjadi. Terakhir terjadi kemarin pukul 05.69-06.08 WIB yang kekuatan letusan lebih besar dari letusan pertama pada 21 Februari 2013 lalu yang menjadi awal dinaikannya status normal menjadi waspada.
Meski begitu, pihaknya belum akan menaikan status Tangkubanparahu dari waspada ke siaga atau awas. Pasalnya, dari aktivitasnya saat ini tidak menunjukkan gejala-gejala terburuk. Hanya saja PVMBG merekomendasikan agar radius 1,5 kilometer dari Kawah Ratu harus steril dari aktivitas manusia.
"Masalah Tangkubanparahu meski letusannya kecil, tapi manusia tinggal didekat gunung, jadi tetap waspada." (*tjo)
Editor: Alsabili
Email: beritabogor2002@gmail.com

Tidak ada komentar