Lekas Desak TV Pemkab Bogor Segera Ditutup
Pasca robohnya tower antenna TV Tegar Beriman, Diskominfo diminta untuk
transparan dalam penggunaan APBD, meminta pertanggungjawabgan dari pihak
ketiga dan menghentikan pengoperasian televisi milik Pemkab Bogor yang
dinilai menghamburkan uang negara.
Direktur eksekutif Lembaga Kajian Strategis, Roni Syahputra, mengatakan keberadaan stasiun televisi Tegar Beriman yang terkesan dipaksakan itu telah menghabiskan Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) Kabupaten Bogor 2012 yang sangat besar.
Durunya menilai alat propaganda itu ternyata tidak efektif dan tidak memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. "Sebaiknya hentikan saja pengoperasian televisi itu. Sebaiknya pihak Diskominfo meningkatkan komunikasi dengan media massa lokal atau nasional untuk sosialisasi tentang pembangunan," katanya, Selasa (26/2/2013).
Dia mengingatkan, bila suatu pekerjaan yang di kelola oleh mereka yang bukan ahli di bidangnya, maka akan datang kehancuran. Terbukti, pemasangan antena televisi yang ceroboh dengan cara memancangnya pada tiang antena radio telah usang mengakibatkan kerugian besar."Daripada lebih besar lagi dana dihamburkan setiap tahun untuk hal - hal yang tak bermanfaat, lebih baik tutup saja
televisi Teman itu," desaknya. Pemkab Bogor, lanjuutnya, seharusnya menggunakan APBD dengan tepat guna, tepat sasaran, efisien dan bermanfaat langsung bagi masyarakat yang dapat dipertanggung jawabkan penggunaannya.
"Hentikan pola lama yang mengedepankan proyek bagi kepentingan oknum, terlebih lagi oknum itu bukan ahli di bidangnya. Pemkab tidak perlu punya televisi bila hanya dijadikan ajang proyek oknum pejabat yang telah nyata merugikan uang negara," imbuhnya.
Terpisah, Pemerhati Radio, Sabilillah, menjelaskan bahwa untuk membangun sebuah stasiun televisi perlu dilakukan studi banding terlebih dahulu di sejumlah televisi nasional, kemudian mempertimbangkan biaya pemeliharaan yang nilainya tidak sedikit.
Menurutnya, Diskominfo terlebih dahulu mempersiapkan sumber daya manusia yang handal di bidangnya untuk ditempatkan sebagai tim kerja atau crew. Terutama dalam menggandeng pihak ketiga harus selektif dan ketat serta ahli dalam membangun stasiun televisi. (*)
Editor: Alsabili
Email: beritabogor2002@gmail.com
Direktur eksekutif Lembaga Kajian Strategis, Roni Syahputra, mengatakan keberadaan stasiun televisi Tegar Beriman yang terkesan dipaksakan itu telah menghabiskan Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) Kabupaten Bogor 2012 yang sangat besar.
Durunya menilai alat propaganda itu ternyata tidak efektif dan tidak memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. "Sebaiknya hentikan saja pengoperasian televisi itu. Sebaiknya pihak Diskominfo meningkatkan komunikasi dengan media massa lokal atau nasional untuk sosialisasi tentang pembangunan," katanya, Selasa (26/2/2013).
Dia mengingatkan, bila suatu pekerjaan yang di kelola oleh mereka yang bukan ahli di bidangnya, maka akan datang kehancuran. Terbukti, pemasangan antena televisi yang ceroboh dengan cara memancangnya pada tiang antena radio telah usang mengakibatkan kerugian besar."Daripada lebih besar lagi dana dihamburkan setiap tahun untuk hal - hal yang tak bermanfaat, lebih baik tutup saja
televisi Teman itu," desaknya. Pemkab Bogor, lanjuutnya, seharusnya menggunakan APBD dengan tepat guna, tepat sasaran, efisien dan bermanfaat langsung bagi masyarakat yang dapat dipertanggung jawabkan penggunaannya.
"Hentikan pola lama yang mengedepankan proyek bagi kepentingan oknum, terlebih lagi oknum itu bukan ahli di bidangnya. Pemkab tidak perlu punya televisi bila hanya dijadikan ajang proyek oknum pejabat yang telah nyata merugikan uang negara," imbuhnya.
Terpisah, Pemerhati Radio, Sabilillah, menjelaskan bahwa untuk membangun sebuah stasiun televisi perlu dilakukan studi banding terlebih dahulu di sejumlah televisi nasional, kemudian mempertimbangkan biaya pemeliharaan yang nilainya tidak sedikit.
Menurutnya, Diskominfo terlebih dahulu mempersiapkan sumber daya manusia yang handal di bidangnya untuk ditempatkan sebagai tim kerja atau crew. Terutama dalam menggandeng pihak ketiga harus selektif dan ketat serta ahli dalam membangun stasiun televisi. (*)
Editor: Alsabili
Email: beritabogor2002@gmail.com

Tidak ada komentar