header_ads

Giliran Siswa SMPN 8 Disihir Si Cepot

Pagelaran Wayang Golek Malam Pergantian Tahun Terkendala Dana

Sangat terhibur dan menarik, itulah sejumalah kesan dari siswa-siswa SMP Negeri 8 Kota Bogor, saat ditanya kesannya mengenai pementasan pagelaran singkat wayang golek yang dibawakan dalang muda Kota Bogor, Jajat E. Saputra, Selasa (14/12/2010).
Sebelum pagelaran dimulai, Kabid Kebudayaan pada Disbudpar Kota Bogor, H. Shahlan Rasyidi mengadakan sosialisasi tentang Benda Cagar Budaya (BCB) dihadapan sekitar 750 murid siswa.

Menurut Shahlan yang didampingi sejumlah stafnya, sosialisasi BCB kepada para siswa dianggap penting agar mereka mengetahui tentang benda-benda bersejarah, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak.

“Dengan sosialisasi ini diharapkan mereka memahami dan mencintai benda-benda tersebut, dan mengetahui bahwa Kota Bogor sangat kaya dengan peninggalan sejarah,” paparnya.

Shahlan yang juga Ketua PEPADI Kota Bogor mengatakan bahwa SMPN 8 ini merupakan sekolah yang ke 28, sejak program wayang masuk sekolah diadakan. Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan mengadakan pagelaran wayang golek di Bogor Trade Mall (BTM) pada 31 Desember mendatang.

Sedang pada tanggal 1 Januari 2010, tepatnya malam Minggu, Dalang Jajat kembali akan mempergelarkan keahliannya di wilayah Kecamatan Bogor Selatan. “Namun untuk pagelaraan yang semalam suntuk, kami masih mencari para donatur atau sponsor untuk melaksanakannya. Kami harap minggu depan sudah ada donatur yang akan membiayai,” tegasnya.


Untuk itu ia berharap kepada para pengusaha, para inohong di Kota Bogor, mau menyisihkan rejekinya demi terlaksananya acara tersebut. “Kalau direang-reang saya yakin biaya penyelenggaraan yang besarnya lebih kurang Rp 7 juta, dapat terkumpul, kalau ada kepedulian dari berbagai kalangan,” jelasnya.

Selain mengadakan pagelaran singkat, PEPADI Kota Bogor yang bekerjama dengan Disbudpar Kota Bogor juga memperkenalkan beberapa tokoh wayang yang dibawakan oleh wakil Sekretaris PEPADi Kota Bogor, Drs. Deddy Roamer.

Di hadapan para siswa dia menceritakan betapa adiluhungnya, budaya warisan para leluhur Sunda, karena didalamnya menggambarkan tingkah laku kehidupan yang baik dan yang buruk serta nasihat yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. “Kami berharap dengan adanya program dalang masuk sekolah ini, pengetahuan dan kecintaan para siswa terhadap budayanya sendiri semakin meningkat,” kata Deddy. (danghp/yan)

1 komentar:

  1. karunya amat atuh nya, eta deui Si Cepot kunaon jadi tukang sihir?

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.