Lagi, Curug Seribu Pamijahan Telan Korban Jiwa
Lagi, empat pemuda tenggelam saat berenang di obyek wisata Curug Seribu, Pamijahan Bogor (hari ini, red) sabtu (3/9/2011). Keempat korban itu datang ke lokasi sejak pagi untuk berekreasi bersama rombongan dari Kampung Cidodol Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
Pemuda naas itu terseret arus pusaran air yang cukup deras saat nekat berenang, mereka menghilang bak ditelan bumi, sementara pengunjung yang sempat melihat menjadi panik dan segera meminta bantuan saat mengetahui para korban tak kunjung muncul kepermukaan,
Korban adalah Taufik Akbar, 26 tahun (wiraswasta), Rahmat Maulana, 20 tahun (mahasiswa), Ivan Fadilah, 20 tahun (karyawan), dan Ali Hamzah, 20 tahun (mahasiswa).
Pencarian Hari Pertama
Kapolsek Cibungbulang, Kompol Sartono menjelaskan kronologis kejadian, tenggelammnya keempat wisatawan tersebut terjadi sekitar pukul 10:30. Saat itu mereka tengah berenang bersama delapan temannya, di bawah air terjun Curug Seribu. “Mereka (ke-12 wisatawan termasuk korban, red) masuk ke lokasi wisata ini sekitar pukul 07:00, padahal loket belum dibuka,” terangnya.
Setelah memarkir kendaraan, seluruhnya berjalan kaki menuju curug sejauh 2 km, atau satu jam perjalanan. Setelah tiba di lokasi, delapan dari 12 wisatawan ini berenang di sekitar curug. Nahas, empat di antaranya mendekati pusaran air dan terbawa arus. “Keempat korban ternyata tak bisa berenang,” tambah Sartono.
Beberapa teman korban sempat mencari, namun hingga beberapa jam tidak berhasil ditemukan. Selanjutnya, beberapa rekan korban melapor ke petugas setempat. “Diduga korban tersedot ke palung yang berada persis di bawah air terjunnya,” tambah Kompol Sartono.
Akibat peristiwa ini, polisi memerintahkan pengelola curug untuk menutup sementara tempat wisata ini. “Dalam waktu tiga atau satu minggu kedepan lokasi ini akan ditutup untuk pengunjung, sampai para korban bisa ditemukan dan dievakuasi,” terangnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Pamijahan yang juga ketua KNPI Kecamatan Pamijahan Buchori Muslim menuturkan, karena keterbatasan alat dan situasi hingga pukul 18.30, keempat korban belum bisa ditemukan.
Petugas gabungan dari Tim SAR, TNI dan petugas Polsek Cibungbulang, hingga tadi malam terus melakukan pencarian. “Pencarian masih kami lakukan. Ada juga tim yang melakukan penyelaman ke sekitar air terjun,” jelasnya
Ia mengungkapkan, Curug Seribu termasuk kawasan wisata yang berbahaya. Tinggi air terjunnya mencapai 200 meter, dengan kedalaman cekungan 50 meter. Aliran arusnya pun tergolong dangat deras. “Padahal di sekitar lokasi sudah ada papan peringatan dilarang berenang, karena berbahaya. Mungkin mereka bandel dan nekat berenang,” terangnya.
Ia mengatakan, dalam proses evakuasi ini, petugas yang dibantu warga menemui kesulitan karena derasnya aliran air dan kedalaman cekungan. “Kita sudah lakukan dua cara untuk pencarian ini, yakni secara manual dan mendatangkan orang pintar atau melalui gaib,” katanya.
Secara manual, tim SAR bersama warga yang piawai berenang mencari korban dengan menyelam dan diikat menggunakan tambang.
Namun cara ini tak berhasil, karena kuatnya aliran air. “Kita juga sempat mendatangkan dua orang pintar untuk ikut membantu pencarian dengan cara gaib,” terangnya.
Namun, karena belum berhasil, proses pencarian korban pun dihentikan tadi malam. “Kita sedang menunggu petugas tim Basarnas karena mereka yang punya peralatan yang canggih untuk melakuan proses evakuasi ini,” terangnya.
Pencarian Hari Kedua
Pencarian hari kedua, Minggu (4/9/2011) pagi, kembali dilakukan oleh penyelam dari Tim Sar dan PMI menyisir tepian pusaran air terjun curug seribu. Sementara petugas polsek cibungbulang berjaga-jaga dilokasi kejadian.
Kali ini pencarian membuahkan hasil, sekitar pukul 10.10 wib berhasil menemukan dua jasad korban, yang diketahui bernama Taufik Akbar dan Ali Hamzah. Kedua korban ditemukan dalam posisi tertelungkup tersangkut dalam tekanan pusaran air terjun yang cukup deras.
Kemudian, sekitar pukul 11.26 wib pencarian dengan peralatan lengkap penyelaman itu kembali berhasil menemukan dua jasad korban lainnya, yakni Rahmat Maulana dan Ivan Fadilah. Keempat korban pun segera dilarikan ke Rumah Sakit PMI Kota Bogor.
Mayat Mengambang Di Curug Lontar
Sebelumnya, ditempat terpisah juga berhasil ditemukan mayat yang mengambang di curug lontar keroncong yg lokasinya di Kampung.Keroncong Rt02/07 Desa Pamijahan pada hari yang sama.
Mayat tersebut diketahui bernama Dede Rukmana bin Dadi warga Rt02/7 Desa Pamijahan. Korban dinyatakan hilang tenggelam sejak hari kamis (1/9/2011), sekitar pukul 14.00, saat berenang dilokasi.
Korban berhasil ditemukan hari sabtu (3/9/2011) sekitar pukul 21.40 wib dalam posisi mengambang. Jasad korban mulai membusuk langsung dimakamkan oleh anggota keluarga di Tempat Pemakaman Umum setempat.
Hal ini diungkap Kanit Reskrim Polsek Cibungbulang, Ajun Komisaris Zulkerdinaidi,S.sos menjelaskan berdasarkan keterangan beberapa saksi mata menyebutkan korban nekat berenang di area kolam Curug Lontar,
"Bahkan juga terpampang papan peringatan pengunjung dilarang keras berenang, namun tidak diindahkan oleh para korban," jelasnya kepada beritabogor. (bukhori/sdk)
Profil Curug Seribu
Berjarak lebih kurang 38 km dari kota Bogor hingga Pintu Gerbang Kawasan Wisata Gunung Salak Endah. Selanjutnya dari pintu gerbang ini berjarak lebih kurang 3 km hingga tiba di pintu masuk Curug Seribu.
=Laporan Bukhori Muslim, Kontributor Pamijahan=
bagus koq tempatnya,pengen c ksana lg tpi cape jalanya coz jauh banget.....
BalasHapus