header_ads

BP4K: Bappeda Pangkas Dana Program Pelatihan Pertanian

Program Bupati Rahmat Yasin (RY) agar Kabupaten Bogor bisa berswasembada beras dan ikan, tampaknya terancam gagal. Pasalnya program tersebut kurang mendapatkan dukungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).


Kenapa, karena badan pimpinan M. Zairin ini banyak mencoret program pelatihan kepada petani atau pun peternak.

"Swasembada beras dan ikan bisa tercapai, jika kualitas SDM sering diasah dan diberikan pengetahuan soal tata cara bertani dan beternak yang baik," ungkap Kepala Badan Pelaksana, Penyuluhan Pelatihan Peternakan dan Kehutanan (BP4K) Siti Farikah kepada Pakar kemarin.

Diterangkan dia, setiap tahun anggaran pelatihan yang direalisasikan Badan Perencana Pembangunan (Bappeda), sangat jauh dengan yang diajukan. Ironisnya lagi, tidak sampai setengah pengajuan yang direalisasi Bappeda.

Terkait anggaran tahun 2011 yang direalisasikan Bappeda, Siti mengatakan, ada penambahan besaran dari tahun lalu Rp 6 miliar, untuk tahun sekarang sebesar Rp 9 miliar. Namun lanjut ia, jumlah yang tahun ini diterimannya, disatukan dengan biaya pembangunan gedung baru yang menghabiskan anggaran sekitar Rp 4,8 miliar.

Siti menjelaskan, alasan Bappeda memangkas pengajuan anggaran dinasnya itu, karena sesuai dengan pagu anggaran, dan minimnya anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. "Jadi kami tidak bisa berbuat apa bila sudah sesuai pagu anggaran," bebernya.

Kepala Disnakan Soetrisno mengungkapkan, untuk pelaksanaan pelatihan petani ternak ikan dari dinasnya yang dilakukan BP4K tahun 2010, jumlahnya mencapai 500 kelompok. Sedangkan petani ternak domba, kelinci dan lainnya sekitar 600 kelompok.

"Semua kelompok itu, untuk pelatihan tata cara ternaknya diserahkan kepada BP4K. Dan anggarannya pun, ditangung mereka (BP4K-red)," jelasnya.

Ia menambahkan, ditahun 2011 untuk pelatihan para peternak yang ada di dinasnya kemungkinan akan terjadi penambahan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi, karena semakin bertambahnya jumlah kelompok tani di Kabupaten Bogor.

"Diperkirakan untuk peserta pelatihan tahun sekarang bertambah jumlahnya hingga 100 kelompok, dari 500 menjadi 600 kelompok ternak," paparnya. (ded/als)






Sumber: Pakuan Raya 15/01/2011

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.