header_ads

PEPADI Sosialisasi Wayang Untuk Pelajar

Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kota Bogor akan memberikan penghargaan kepada Sekolah-Sekolah yang andil dalam mensosialisasikan Wayang Golek di Sekolahnya.

“Setiap Sekolah yang ikut andil mensosialisasikan Wayang Golek di sekolahnya akan kita berikan piagam penghargaan, “ ujar Ketua PEPADI Kota Bogor H.Syahlan Rasyidi yang ditemui di Kantor Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor, Kamis (10/2/2011).

Selain diberikan kepada Sekolah, kata Shahlan, penghargaan juga akan diberikan kepada media, baik elektronik maupun cetak yang telah andil mensolialisaikan wayang golek kepada masyarakat.

“Tanpa media, program–program PEPADI tidak akan tersosialisikan, makanya, andil media sangat besar dalam mendukung program PEPADI,“ ujar Shahlan yang didampingi Sekretaris PEPADI Dadang HP.

Menurut Shahlan, pementasan wayang golek di Sekolah-Sekolah akan terus berlanjut. Sejak pertengahan tahun 2010 lalu, sosialisasi wayang ke Sekolah sudah 32 kali melalui pementasan singkat dihadapan para guru dan siswa.

Shahlan yang juga menjabat Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Dampak Lingkungan pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor, pementasan wayang golek ke Sekolah – Sekolah sekaligus selain memperkenalkan tokoh pendawa lima, juga akan membawa misi khusus, untuk mensosialisasikan lingkungan hidup. “Jadi, si Cepot menyambangi Sekolah-Sekolah dengan membawa misi khusus untuk mensosialisasikan lingkungan hidup, “ ujarnya.

Shahlan menyebutkan, di zaman wali, wayang menjadi media da’wah untuk menyebarkan agama Islam, bahkan ketika era orde baru wayang golek pun sering dijadikan media penerangan oleh Pemerintah untuk mensosialisasikan program Keluarga Berencana, dan program-program pembangunan lainnya.

“Saya masih ingat di era orde baru untuk mensosialisasikan Keluarga Berencana (KB) dan program pembangunan lainnya, Pemerintah sering kali menggunakan media penerangan melalui pagelaran wayang golek, “ ungkapnya.

Media penerangan tersebut, lanjutnya, cukup efektif, sehingga pihaknya mencoba mensosialisasikan pelestarian lingkungan dan budaya bersih melalui si cepot dalam setiap kesempatan wayang golek masuk ke Sekolah.

Menurutnya, Kampanye seperti ini lebih mengena dan mudah dicerna oleh para siswa jika dibawakan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan, lewat bodoran si cepot dan kawan-kawannya. Si Cepot juga diberikan tugas menghimbau para siswa, orang tua murid, dan masyarakat lainnya untuk mau mengumpulkan jelantah atau minyak bekas pakai, paparnya.

Seperti diketaui, tambah Shahlan, Pemkot Bogor mempunyai program mengolah minyak jelantah menjadi bio desel untuk bahan bakar bus Trans Pakuan, (yan)







Sumber: Kota Bogor 10/02/2011

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.