BPLH Kota Terima Bantuan Minyak Jelantah dan Sampah
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor siap menampung sampah dari masyarakat yang akan didaur ulang menjadi bahan berharga. Kesiapan untuk menampung sampah –sampah tersebut menyusul dilakukan penandatanganan Kerjasama atau MoU antara BPLH Kota Bogor dengan CV Mitran.
Penandatanganan dilakukan Presiden Direktur CV Mitran Hidayat SH dengan Kepala BPLH Lilis Sukartini di Aula Kantor BPLH Jalan Kesehatan Tanah Sareal Kota Bogor, Jum’at (10/6/2011).
Kerjasama yang dilakukan antara BPLH Kota Bogor dengan CV Mitran yaitu tentang Sosialisasi dan pemanfaatan sampah Non Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Dalam naskah kerjasama tersebut antara lain disebutkan, CV Mitra bekerjasama dengan BPLH Kota Bogor melaksanakan sosialisasi ke Sekolah, Kantor Kecamatan, dan instansi swasta. CV Mitran memanfaatkan, mengambil dan mengangkut sampah Non B3 yang dikumpulkan oleh BPLH Kota Bogor.
Sedangkan jangka waktu perjanjian ditetapkan selama satu tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian dan berakhir 8 Juni 2012.
Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan dan Dampak Lingkungan pada Badan Pengeloaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor Shahlan Rasyidi mengatakan, bahwa pengumpulan sampah yang akan didaur ulang oleh CV Mitran diharapkan akan mengurangi 7 persen timbunan sampah di Kota Bogor.
Shahlan mengatakan, sampah–sampah yang terkumpul akan dipilah, untuk 50 kg kertas akan diganti dengan satu rim kertas A4 80 gram. Sedangkan sampah plastik seperti botol, gelas, dan kemasan minuman lainnya akan dibeli Rp300/Kg. “Untuk sampah Styrofoam akan diolah menjadi batako, sedangkan smpah organik akan dijadikan kompos, “ jelasnya.
Sementara itu berdasarkan data Pemerintah Kota Bogor, sejauh ini untuk menangani masalah kebersihan, cakupan pelayanan persampahan telah diupayakan menjangkau 70% dari luas wilayah Kota Bogor. Artinya meningkat 0,17% jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2009 yang mencapai 69,83%. Dengan capaian ini, volume sampah terangkut telah mencapai 1.683 m³ per hari
Sumbangan Minyak Jelantah
Sumbangan minyak jelantah yang direrima oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hiduo (BPLH) Kota Bogor terus mengalir. Kini giliran sekitar 700 siswa SMP Negeri 11 Kota Bogor menyumbangkan 450 liter minyak jelantah untuk menambah pasokan bio diesel yang akan digunakan bahan bakar bakar bus Trans Pakuan.
Sumbangan minyak jelantah dari para siswa SMPN 11 diserahkan Guru Pendidilan Lingkungan Hidup (PLH) SMP Negeri 11 R. Satriana yang diserahkan kepada Kepala Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan dan Dampak Lingkungan pada Badan Pengeloaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor Shahlan Rasyidi, di Kantornya, Senin (6/6) sore.
Shahlan mengatakan, sumbangan minyak jelantah yang diterima dari SMPN 11 akan menambah pasokan minyak jelantah untuk diolah menjadi bio diesel menjadi bahan bakar bus Transpakuan. “ Kita menghimbau apa yang telah dilakukan oleh SMPN 11 akan diikuti oleh seluruh sekolah yang ada di Kota Bogor,” katanya.
Menurut Shahlan, selama ini sekolah yang telah rutin setiap bulan menyumbangkan minyak jelantah baru SMPN 5, SDN Bantarjati 9 SMK Wikrama, SDN Gunung Batu 1 dan 2 dan SDN Baranangsiang.
Shahlan menyayangkan sumbangan yang diterima dari Kelurahan masih minim. Dari 68 Kelurahan se Kota Bogor baru tujuh kelurahan yang telah menyumbangkan minyak jelantahnya. Ketujuh Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Ciparigi, Semplak, Empang, Bubulak, Laewanggintung, Cimahpar dan Kelurahan Cikaret.
Namun, kata Shahlan, untuk kelurahaan Cikaret pasokannya saat ini mulai terhenti, padahal sebelumnya Kelurahan Cikaret paling aktif menyumbangkan minyak jelantahnya yang dikumpulkan dari warganya.
“Saya masih ingat semasa Kelurahan Cikaret Lurahnya dijabat Pak Syafrudin paling aktif menyumbangkan minyak jelantah. Kita berharap kepada Kelurahan Cikaret untuk kembali giat mengumpukan minyak jelantahnya “pinta Shahlan.
Ia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebagai pengganti uang jalan, bagi yang menyumbangkan minyak jelantahnya ke BPLH. “Kita siap membeli Rp3000 per liternya, “ ujarnya.
Shahlan mengatakan, BPLH Kota Bogor membutuhkan 43.200 liter minyak jelantah setahunnya, untuk diolah menjadi bio diesel yang akan digunakan menjadi bahan bakar 10 Bus Trans Pakuan milik Pemerintah Kota Bogor. “Saat ini, BPLH baru mampu mengumpulkan 10 ribu liter sehingga masih dibutuhkan 33.200 liter setahun untuk 10 unit Bus Trans Pakuan
Shahlan menambahkan, BPLH hanya memasok minyak jelantah untuk 10 unit Bus Trans Pakuan dari 20 unit bus yang ada. Setiap hari satu unit bus Trans Pakuan membutuhkan 12 liter minyak jelantah yang diolah menjadi bio diesel. Bahan bakar Bus Trans Pakuan tidak hanya menggunakan bio diesel yang diolah dari minyak jelantah, tapi juga dicampur dengan solar. Rinciannya, 20 persen minyak jelantah, dan 80 persen solar, “ imbuhnya.
Sementara itu guru PLH SMPN 11 Kota Bogor R. Satriana mengatakan, SMPN 11 menyumbangkan minyak jelatah 450 liter yang dikumpulkan dari sekitar 700 siswa. Setiap siswa dianjurkan untuk membawa 1 liter minyah jelantah guna mendiukung nilai mata pelajaran PLH.
“Anjuran membawa 1 liter minyak jelantah setiap siswa diumumkan dua minggu sebelumnya. “ kata Satriana saat menyerahkan minyak jelantah di Kantor BPLH Kota Bogor. (yan/lan/als)
Tidak ada komentar