Bazaar Produk Olahan Daging Ternak Dan Ikan
Ketersediaan bahan pangan asal ternak dan ikan yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) harus terus ditingkatkan, bukan hanya saat menjelang bulan suci ramadhan, agar pemenuhan daging bagi masyarakat terpenuhi. Hal ini diutarakan Bupati Rachmat Yasin saat membuka Bazaar Murah Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Bogor yang berlangsung pagi tadi, (28/7/2011), di jalan bersih Tegar beriman Komplek Pemerintahan Kabupaten Bogor.
“Kabupaten Bogor telah mampu mengembangkan kawasan Minapolitan, dan juga sentra-sentra peternakan dan perikanan yang tersebar di berbagai Kecamatan dengan komoditas unggulan yang patut ditingkatkan,” pesannya.
Usai menyampaikan sambutannya, Bupati Rachmat Yasin meninjau puluhan stand bazaar murah dilokasi, yang dilanjutkan siaran dialog interaktif di studio Radio Teman Fm 93 Mhz.
Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, drh.H.Sutrisno,MM menjelaskan pihaknya secara berkesinambungan meningkatkan ketersediaan bahan pangan asal ternak dan ikan, serta menjaga lingkungan yang kondusif dilingkungan masyarakat veteriner maupun masyarakat perikanan yang ada di wilayah kerjanya.
“Sehingga terwujudnya peternakan dan perikanan yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan. Termasuk meningkatkan produk-produknya yang aman, sehat, utuh dan halal,” tambahnya.
Komoditas unggulan sector perikanan meliputi ikan hias di sentra Cibinong dan Parung, Ikan Gurame di sentra Dramaga, dan Ikan lele di sentra Ciseeng, Parung, Kemang, Gunungsindur. Sedangkan komoditas kambing PE di sentra Caringin, sapi potong di sentra Jonggol, sapi perah di Cisarua, dan kelinci di Tenjolaya.
Secara terpisah Ketua panitia penyelenggara, Ir.Hj.Teti Budiwati kepada beritabogor mengungkapkan kegiatan bazaar ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1432 Hijriyahyang diikuti puluhan peserta dari berbagai sentra peternakan dan perikanan (termasuk kawasan Minapolitan) yang ada di kabupaten Bogor.
“Mereka sekaligus mempromosikan produk-produk daging olahan inovasi masing-masing yang beraneka ragam selama bazaar 2 (dua) hari mulai 28-29 Juli 2011, mereka menjualnya dengan harga murah kepada para pengunjung bazaar,” ujarnya.
Selain Bazaar Murah juga berlangsung tausyah yang dihadiri oleh para Purnabhakti, pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor maupun para pengunjung. Tausyah disampaikan oleh Ustadz Husein Azis.
Produk Olahan Ikan
Pada kegiatan ini dapat dijumpai dendeng ikan patin yang khas dan memiliki citarasa daging sapi yang diolah khusus oleh ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani wilayah Leuwiliang, Leuwisadeng, Nanggung dan Rumpin.
“Sejak tahun 2005 kami mengolah berbagai jenis ikan, khususnya ikan patin menjadi dendeng dan abon yang kemudian dikemas dan memasarkannya keberbagai pasar maupun supermarket seharga Rp.14 ribu,- per 100 gram,” kata Ketua KWT Pandan Wangi, Rosidah.
Berbeda dengan Ustad Sukari, 35 tahun, warga Rt 13/3 Desa Situ Daun yang juga mempromosikan hasil perikanannya jenis ikan air deras. Perikanan sudah digelutinya bertahun-tahun dibawah bimbingan teknis Hj.Andi Surya, ibu dua anak ini.
”Setiap dua bulan kami panen sedikitnya lima ton ikan Gurame untuk lima kolam yang berukuran 7 x 7 meter persegi dengan kedalaman dua meter, dan mengandalkan grafitasi air deras yang mengaliri kolam 130 liter per detik dari sungai Cinangneng,” ungkap Hj.Andi Surya, 39 tahun.
Peternakan Ayam
Tak ketinggalan, telur ayam kampung yang dikemas khusus juga dipamerkan dalam bazaar kali ini dan dijual seharga Rp.14 ribu,- per enam butir hasil produksi peternakan Putra perkasa di gungngsindur. Juga ada telur burung puyuh hasil peternakan di Cibungbulang yang memliki keunggulan khas.
Selain itu ada pula produk olahan berbahan daging ayam dan bebek utuh yang dipromosikan dan dijual per ekor Rp. 25 ribu s/d Rp.35. ribu selama bazaar berlangsung yang berasal dari peternakan Putra Hasta di Parung.
“produk ayam utuh ini memiliki keunggulan seperti rendah kolesterol, semi organik “yang lebih hijau. Sedangkan pemasarannya sudah menjangkau lima pulau di Indonesia,” kata salah satu pengelola peternakan, Supriatmoko, 62 tahun.
Budidaya Kelinci
Bagi pengunjung yang hobbi memelihara Kelinci juga bisa membelinya dari Bina Tani Rabbitry yang dikelola oleh Wahyu Darsono di Pasir Eurih. Bahkan kelinci-kelinci yang juga dibudidayakan melalui program Teknologi Pakan dan Sapronak, Pembibitan dan kesehatan kelinci, melalui bimbingan peningkatan kemampuan teknis beternak kelinci.
“Daging kelinci dapat diolah menjadi berbagai aneka makanan yang menjadi usaha mandiri masyarakat sehingga member nilai tambah atas hasil on farm,” kata Wahyu Darsono. (als)





Tidak ada komentar