header_ads

Wapres Resmikan International Zakat Conference 2011

Wakil Presiden Republik Indonesia Budiono membuka secara resmi International Zakat Conference (IZC) 2011, Selasa (19/7/2011) di IPB International Convention Center, Bogor. Konferensi ini diikuti sekitar 300 undangan dari dalam dan luar negeri.

Termasuk diantaranya perwakilan negara sahabat dari Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, Aljazair, Pakistan, Uganda, Bangladesh, India, Arab Saudi, Nigeria, Palestina, dan Jerman.

Konferensi internasional perdana yang diselenggarakan oleh World Zakat Forum (WZF) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengangkat tema “Sustainable Zakat Development in the Poverty Alleviation and Improvement of Welfare of the Ummah” (Pembangunan Zakat Berkelanjutan dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan Umat). Konferensi berlangsung sejak tanggal 19 sampai 21 Juli 2011.

Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prof.Dr.KH Didin Hafidhuddin Msc yang juga selaku Sekretaris Jenderal WZF mengatakan konferensi ini bertujuan mengoptimalkan peran ekonomi zakat dalam mengurangi ketimpangan pendapatan dan kemiskinan.

“International Zakat Conference juga bertujuan memfasilitasi forum dialog dan diskusi dalam mengatasi berbagai masalah zakat, memperkuat peran zakat dalam pembangunan negara-negara muslim, serta memperkuat jaringan zakat internasional secara sinergis,” jelas Didin.

Konferensi akan menghadirkan lebih dari 30 penyaji makalah dalam dan luar negeri dari kalangan pakar dan praktisi zakat internasional. “Mereka akan menyampaikan gagasan dan pengalaman praktis terkait peran zakat dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin,” ujar Didin.

Didin mengemukakan, International Zakat Conference diselenggarakan karena saat ini zakat mengalami pertumbuhan pesat. Seluruh badan zakat di seluruh dunia diperkirakan dapat mengumpulkan lebih dari US$ 600 miliar zakat.

Menurut Didin optimalisasi zakat dapat membantu mengurangi kemiskinan di dunia. Berbagai penelitian menunjukkan, zakat mampu mengurangi tingkat kemiskinan di berbagai negara, sehingga menekan angka kemiskinan turun sampai 17%.

Ditambahkan oleh Rektor IPB Dr Herry Suhardiyanto, tema konferensi hari ini sangat relevan dengan peran IPB dalam membangun dan mendorong kemajuan pertanian di Indonesia. Salah satunya adalah meningktakan kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.

“Sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di pedesaan. Dan 70% diantaranya bermata pencahariaan di sektor pertanian. Sebagian mereka adalah petani kecil yang sangat dekat dengan kemiskinan,” jelas Heryawan.

Untuk itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengharapkan agar konferensi ini dapat merumuskan dan memberi konstruksi pemikiran berharga sehingga zakat menjadi solusi efektif yang mampu mengatasi masalah ketimpangan pendapatan kemiskinan di Indonesia.

“Karena itu, saya sangat berharap segenap pelaku praktisi pemikir pemberdaya ekonomi umat di seluruh Indonesia dan dunia dapat merapatkan barisan saling memberikan kontribusi terbaik dalam proses peningkatan kesejahtaraan masyarakat melalui optimalisasi pemberdayaan zakat terbaik dan profesional,” harap Heryawan. (als)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.