header_ads

BBM Nonsubsidi Naik Mulai Hari Ini

PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi meliputi Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex mulai hari ini, Jum'at (16/9/2011), pukul 00.00 Wib.

Dalam siaran pers di Jakarta, Vice President Corporate Communication Pertamina, Mochamad Harun menjelaskan, pihaknya dipastikan menaikkan harga BBM non subsidi yang disesuaikan dengan mekanisme pasar. "Kenaikan harga BBM jenis tertentu ini adalah Rp300-Rp350 per liter, untuk semua daerah," jelasnya, Kamis (15/9/2011).

Harga BBM non subsidi tersebut menjadikan harga Pertamax untuk Jakarta Rp8.650 per liter, khusus Bodetabek Rp8.750 per liter, dan luar Jabodetabek Rp8.850 per liter.

Sedangkan untuk Pertamax Plus di Jakarta akan dibenderol Rp9.000 per liter, Bodetabek Rp9.100 per liter, dan luar Jabodetabek Rp9.200 per liter. Serta Pertamina Dex Rp 9.300 per Liter.

Data Hiswana Migas

Data dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) tercatat, untuk Ja­karta, harga pertamax plus men­jadi Rp 9.000 per liter. Khusus Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) harganya men­jadi Rp 9.100 per liter.

Untuk wilayah di luar Jabodetabek (termasuk SPBU rest area jalur tol Jakarta-Bandung) harganya menjadi Rp 9.200 per liter.

Sedangkan harga pertamax di Jakarta menjadi Rp 8.650 per liter. Khusus Bodetabek, harga­nya menjadi Rp 8.750 per liter. Dan untuk wilayah diluar Jabodetabek (termasuk SPBU rest area jalur tol Jakarta-Bandung) Rp 8.850 per liter.

Meski harga BBM non subsidi mengalami kenaikan, Menko Per­ekonomian Hatta Rajasa me­ne­gaskan, pemerintah belum be­rencana menaikkan harga BBM bersubsidi. Sebab, untuk menaikkan BBM bersubsidi, pemerintah tidak hanya melihat dari sisi fiskal saja, tapi makro dan sektor riil wajib diper­hatikan, termasuk dampak infasi terhadap daya beli masyarakat.

“Penyesuaian kadang tidak match dengan kenaikan yang seharusnya. Misalnya, harga BBM naik X rupiah, maka ong­kos transport harusnya naik Y rupiah. Tapi kenyataan di lapa­ngan justru jauh dari perhitungan itu,” ungkapnya.

Karena itu, pemerintah tidak ingin terburu-buru menaikkan BBM bersubsidi. Yang akan dila­kukan pemerintah adalah me­lakukan pengawasan dan penga­turan BBM agar tidak melebihi kuota yang sudah ditetapkan.

Menurutnya, tidak ada negara di Asia yang mengingin­kan kenaikan harga minyak yang tinggi karena akan memangkas per­tumbuhan ekonomi. Saat ini semua negara sedang menjaga momentum tersebut. Har­ga minyak yang pas buat Indo­nesia saat ini berada di kisaran lebih kurang 80 ribu dolar per barel.

“Angka tersebut ideal untuk kita. Apalagi dalam 2012 kita menetapkan harga minyak pada kisaran 90 ribu dolar per barel,” ungkap Hatta.
(rm/als)





Sumber: Pertamina /Rilis 15/9/2011
Foto: SPBU 34 16935 Cibinong Bogor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.