Forum Asean-Cina Kunjungi Kota Bogor
Guna menekan angka kemiskinan, sejumlah delegasi dari negara-negara tetangga yang tergabung dalam Forum Asean-Cina mengunjungi Kota Bogor, Jumat (16/9/2011).
Para peserta delegasi diperkenalkan dengan Program Keluarga Harapan, salah satu Program andalan pengentasan kemiskinan.
Para peserta delegasi diperkenalkan dengan Program Keluarga Harapan, salah satu Program andalan pengentasan kemiskinan.
Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan forum kerja sama China - ASEAN bidang pengurangan kemiskinan atau "The 5th China-ASEAN Forum on Social Development and Poverty Reduction. Kegiatan yang mengangkat tema "Poverty Reduction Through Quality of Growth diikuti oleh sejumlah perwakilan negara Asean dan Cina, seperti Malaysia, Thailand dan Filipina.
“Tujuan kami datang ke sini sebenarnya ingin mengenalkan program-program kemiskinan yang dilakukan di Indonesia. Paling tidak kita bisa share experience. Kita bisa berbagi pengetahuan apa yang dilakukan negara-negara Cina dan Asean.
Kita juga bisa memberikan informasi apa yang kita lakukan dengan Program Keluarga Harapan,” ujar Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Bappenas Republik Indonesia Woro Sri Astuti dalam kunjungan lapangan Sekretariat Unit Pelaksana Program keluarga Harapan (UPPKH) Kota Bogor, Jalan Merdeka, Bogor.
Woro menjelaskan bahwa peserta delegasi Cina Asean ini ingin mengetahui seperti apa pelaksanaan Program keluarga Harapan (PKH) di Kota Bogor. Apa manfaat yang dirasakan oleh masyarakat miskin dan bagaimana program ini mampu mereduksi angka kemiskinan di Kota Bogor.
PLT Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kota Bogor Ade Syarif Hidayat menjelaskan bahwa PKH adalah program penanggulangan kemiskinan melalui pemberian bantuan tunai bagi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). RTSM ditentukan berdasarkan sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan, dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Menyadari bahwa PKH adalah salah satu upaya untuk penanggulangan kemiskinan yang harus melibatkan lintas sektor, maka Kota Bogor telah membentuk Tim UPPKH melalui keputusan Walikota Bogor nomor: 400.5.45 – 191 tahun 2008 tentang tim koordinasi UPPKH Kota Bogor,” jelas Ade.
Tim UPPKH ini melibatkan 14 SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Bogor, serta beberapa stakeholder terkait, yaitu BPS Kota Bogor, Kementerian Agama Kota Bogor, Kantor Pos, dan Bagian Binamitra pada Polres Bogor Kota. Dalam melaksanakan tugasnya, UPPKH dibantu oleh tenaga operator dan pendamping.Ade mengatakan bahwa saat ini Kota Bogor telah memiliki 7 orang tenaga operator dan 58 orang tenaga pendamping. Satu pendamping menangani +250 RTSM.
Setelah mengunjungi sekretariat UPPKH, para peserta delegasi berkunjung ke beberapa tempat di Bogor yang menjadi prioritas Program Keluarga Harapan. Diantaranya Kantor Pos Bogor Timur, Posyandu Anggrek, Kecamatan Bogor Timur dan SMP YZA Kota Bogor.
Di dalam forum ini, diharapkan para peserta dapat saling bertukar pengalaman program pengurangan kemiskinan dari peserta lainnya. Forum ini juga diharapkan akan menciptakan suatu kerja sama di bidang pembangunan sosial dan penanggulangan kemiskinan yang komprehensif. (dian/deb/vin)
Sumber : Kota Bogor 16/9/2011
“Tujuan kami datang ke sini sebenarnya ingin mengenalkan program-program kemiskinan yang dilakukan di Indonesia. Paling tidak kita bisa share experience. Kita bisa berbagi pengetahuan apa yang dilakukan negara-negara Cina dan Asean.
Kita juga bisa memberikan informasi apa yang kita lakukan dengan Program Keluarga Harapan,” ujar Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Bappenas Republik Indonesia Woro Sri Astuti dalam kunjungan lapangan Sekretariat Unit Pelaksana Program keluarga Harapan (UPPKH) Kota Bogor, Jalan Merdeka, Bogor.
Woro menjelaskan bahwa peserta delegasi Cina Asean ini ingin mengetahui seperti apa pelaksanaan Program keluarga Harapan (PKH) di Kota Bogor. Apa manfaat yang dirasakan oleh masyarakat miskin dan bagaimana program ini mampu mereduksi angka kemiskinan di Kota Bogor.
PLT Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kota Bogor Ade Syarif Hidayat menjelaskan bahwa PKH adalah program penanggulangan kemiskinan melalui pemberian bantuan tunai bagi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). RTSM ditentukan berdasarkan sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan, dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Menyadari bahwa PKH adalah salah satu upaya untuk penanggulangan kemiskinan yang harus melibatkan lintas sektor, maka Kota Bogor telah membentuk Tim UPPKH melalui keputusan Walikota Bogor nomor: 400.5.45 – 191 tahun 2008 tentang tim koordinasi UPPKH Kota Bogor,” jelas Ade.
Tim UPPKH ini melibatkan 14 SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Bogor, serta beberapa stakeholder terkait, yaitu BPS Kota Bogor, Kementerian Agama Kota Bogor, Kantor Pos, dan Bagian Binamitra pada Polres Bogor Kota. Dalam melaksanakan tugasnya, UPPKH dibantu oleh tenaga operator dan pendamping.Ade mengatakan bahwa saat ini Kota Bogor telah memiliki 7 orang tenaga operator dan 58 orang tenaga pendamping. Satu pendamping menangani +250 RTSM.
Setelah mengunjungi sekretariat UPPKH, para peserta delegasi berkunjung ke beberapa tempat di Bogor yang menjadi prioritas Program Keluarga Harapan. Diantaranya Kantor Pos Bogor Timur, Posyandu Anggrek, Kecamatan Bogor Timur dan SMP YZA Kota Bogor.
Di dalam forum ini, diharapkan para peserta dapat saling bertukar pengalaman program pengurangan kemiskinan dari peserta lainnya. Forum ini juga diharapkan akan menciptakan suatu kerja sama di bidang pembangunan sosial dan penanggulangan kemiskinan yang komprehensif. (dian/deb/vin)
Sumber : Kota Bogor 16/9/2011
Tidak ada komentar