header_ads

Halal Bihalal Kota Bogor

Memasuki hari pertama usai libur panjang, Pemerintah Kota Bogor menggelar Halal Bil Halal. Kegiatan digelar di Plaza Balaikota Bogor, Jalan Juanda 10 Bogor, Senin (5/9/2011).

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kota Bogor telah memenuhi Plaza Balaikota sejak pukul 07.00 WIB. Selain ratusan PNS, juga tampak sejumlah tamu dan undangan, mulai dari tokoh agama dan masyarakat, Dharma Wanita, Pensiunan PNS, LSM dan organisasi masyarakat. Organisasi pejuang seperti Warakawuri dan DHC 45, juga tampak hadir bersilaturahmi.

Halal bil Halal dimulai sekitar pukul 07.30 WIB. Dimulai dari Walikota Bogor Diani Budiarto, memberikan salam dan menyampaikan Ucapan Selamat Idul Fitri 1432 hijriah.

Mohon Maaf Lahir dan Bathin juga disampaikan oleh jajaran muspida dan muspimwil lainnya, seperti Ketua DPRD Mufti Fauqi, Wakil Ketua DPRD Jajat Sudrajat, Komandan Lapangan Udara Kolonel Pnb Tabri Santoso, Dan Dim 0606 Bogor Letkol Kav. Sinyo, Kapolres Bogor Kota AKBP Hilman, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Bogor H. Muchtar, dan Ketua MUI Kota Bogor Adam Ibrahim.

Usai bersalaman, Halal Bil Halal juga diisi dengan tausyiah hikmah Idul Fitri yang disampaikan oleh KH. Asep Mubarok. Kiai asal Karawang mengingatkan pentingnya mengedepankan kebersamaan, walaupun pada tahun ini, Idul Fitri tidak dirayakan berbarengan.

Image

Asep juga mengingatkan umat Islam agar kembali kepada fitrah. Untuk bias memasuki al Faidzin, Asep mengatakan ada tiga syarat. Pertama, orang yang beriman. “Hanya orang yang beriman yang mampu menahan lapar dan haus, khatam Quran. Bila tidak, kita patut mengkoreksi diri, apakah kita pantas masuk Al Faizin?” tanyanya.

Dalam tauziah tahun ini, Asep mengingatkan bila orang tidak beriman, maka ia akan jauh dari Allah. Akibatnya, akan timbul bencana dan musibah di mana-mana. Hal ini terjadi akibat ulah manusia itu sendiri. “Halal Bil Halal juga segera dilakukan karena kita ingin segera diampuni dosa-dosanya,” ingat Asep.

Syarat Kedua, Orang yang hijrah. Orang yang hijrah dari perpecahan menuju persatuan, dari bodoh menjadi berilmu, dan dari orang yang pelit menjadi dermawan. Syarat Ketiga, Orang yang berkorban di jalan Allah SWT, mulai dengan tenaga, pikiran, dan harta dan waktu. (dian/gus)



Sumber : Kotabogor 05/9/2011

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.