Lagi, Bunga Bangkai Tumbuh Di Ciampea
Lagi, bunga bangkai ditemukan tumbuh di sisi tebingan irigasi, Kampung Cibanteng Proyek, RT 01/RW 05, Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea. Hal ini cukup menggegerkan masyarakat Bogor dan sekitarnya, pasalnya tumbuhan yang satu ini tergolong jenis langka.Mengetahui hal itu, Kepala Desa Cihideung Ilir, Atang Suryadimulya rencananya akan melakukan pemagaran di sekeliling bungai bangkai tersebut menggunakan bambu. Tindakan itu dilakukan, guna pengamanan dari sentuhan tangan jahil.
Dikatakannya, tujuan dilakukannya pemagaran sekitar tumbuhnya bunga yang langka di desanya itu, selain untuk menghindari tangan jahil, juga guna menjaga kelestarian pada umbinya. Sebab, jelasn

ya dapat dipastikan tanaman itu pasti memiliki umbi, sehingga akan terus menerus tumbuh.
"Sampai saat ini kita belum tahu, apakah bungai bangkai ini tumbuh setiap tahun sekali atau pada tahun-tahun tertentu saja, sebab keberadaannya baru ditemukan sekarang," ungkapnya.
Karena itu perlu dilakukan pemagaran, selain untuk menyelamatkan umbinya, juga akan dijadikan risset. Sehingga dengan penemuan tanaman langka itu kemungkinan keberadaannya bisa menjadi sebuah wahana baru bagi Desa Cihideung Ilir.
Diharapkan setelah dilakukan penyelamatan, tanaman aneh dan unik yang menyebarkan aroma bau bangkai ini, bisa tumbuh dan mekar sepanjang tahunnya, sehingga dapat dijadikan obyek tontotan menarik bagi warga.

Ditemukannya bunga beraroma busuk ini, berawal dari seorang warga, bernama Arif Syarifudin (39) yang mengaku setiap melintasi selalu mencium aroma tak sedap seperti bau bangkai, tepat di pinggir jalan.
"Waktu itu saya sempat mencium bau bangkai saat pulang ke rumah dan tidak curiga apa-apa. Namun keesokan harinya bau bangkai masih tetap tercium, dan saya langsung mencari sumber bau tersebut, dan ternyata berasal dari salah satu pohon yang bunganya dihinggapi lalat yang sudah mati," cerita Arif Syarifudin.
Arif mengaku tidak mengetahui bahwa bunga yang mempunyai ukuran tinggi sekitar satu meter dengan kelopak berdiameter 10x15 sentimeter itu adalah bunga bangkai. Namun ketika didekati dari kelopak bunga banyak lalat yang mati di dalamnya serta mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Mengetahui hal itu serta merta Arif langsung melaporkan temuannya ke Institut Pertanian Bogor. Lalu, oleh IPB ia disarankan agar menghubungi balai penelitian yang ada di Kebun Raya Bogor. "Untuk menjaga kelestariannya, terutama dari ulah tangan jahil yang bisa merusak habitatnya saya berharap secepatnya tumbuhan langka ini diamankan," tambahnya. (als)
Tidak ada komentar