Tokoh Mulung Dari Kelurahan Bantarjati
Kelurahan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor berhasil mempertahankan Tropy Walikota Bogor dalam lomba mulung (pungut-red) sampah yang diadakan oleh Komunitas Peduli Ciliwung (KPC)Bantarjarti berhasil mempertahanlan tropy bergilir Walikota Bogor setelah meraih nilai tertinggi sebesar 3.603 poin dari tiga indikator penilaian yang ditentukan oleh panitia penyelenggara. Selain berhak memboyong Tropy bergilir Walikota Bogor, Kelurahan Bantarjati mendapat uang pembinaan sebesar Rp 5 Juta.
Penyerahan hadiah dan Tropy, diserahkan langsung Walikota Bogor Diani Budiarto didampingi Dandim 0606 Kota Bogor Letkol.Kav.Sinyo. Sip dan Pimpinan BNI cabang Bogor I Nyoman Wirawan kepada Lurah Bantarjati di Kelurahan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara di Jl. Ciremai Ujung, Jum’at (4/11/2011).
Sedangkan Juara ke II diraih Kelurahan Sempur Kecamatan Bogor Tengah dengan uang pembinaan sebesar Rp3 juta serta juara ke III disabet oleh Kelurahan Kedung Badak Kecamatan Tanah Sareal dengan uang pembinaan sebesar Rp 2 juta.
Koordinator panitia lomba mulung sampah Ciliwung, Een Irawan Putra mengatakan, kriteria penilaian lomba berdasarkan dari jumlah karung yang terkumpul, partisipasi warga, ide dan kreatifitas serta inovasi warga.
Sedangkan Tim juri yang terdiri dari anggota KPC, Kodim 0606 Kota Bogor dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor melakukan penilaian di titik-titik pemulungan yang tersebar di 11 Kelurahan.
"Kelurahan Bantarjati berhasil mengumpulkan 496 karung dan melibatkan warga sebanyak 321 orang. "Kita berharap inisiatif ini bisa diikuti oleh warga lainnya sehingga tidak ada lagi saling tuding dan menyalahkan ketika berbicara tentang kerusakan Sungai Ciliwung," tambahnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0606 Kota Bogor, Letkol Sinyo, SIP menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya yang terpenting dari lomba ini adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kondisi lingkungan tempat tinggal khususnya masyarakat wilayah Ciliwung.
"Trophy dan uang hanya sekedar pemicu. Yang terpenting adalah kesadaran dari warga untuk mau menjaga dan membersihkan lingkungan tempat mereka tinggal khususnya sampah di bantaran Sungai Ciliwung," kata Sinyo.
Dalam kesempatan yang sama, Lurah Bantarjati, Denny Aviantara menyatakan, kemenangan yang diperoleh warganya merupakan bukti komitmen warganya untuk mempertahankan trophy Walikota Bogor.
"Warga Bantarjati berkomitmen untuk membersihkan sungai Ciliwung sekaligus mempertahankan piala Walikota Bogor yang ke 3," kata Denny.
Lebih lanjut Denny mengatakan, dalam lomba tersebut pihaknya melibatkan seluruh lapisan masyarakat, tokoh masyarakat dan warga. "Kami mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi melakukan aksi kebersihan sungai ciliwung, dan Alhamdulillah ini membuahkan hasil. Semoga Ciliwung lebih baik lagi," katanya.
Pelaksanaan Lomba Mungut Sampah Ciliwung 2011 digelar Sabtu (29/10) lalu. Kegiatan tersebut diselenggarakan KPC bersama Pemerintah Kota Bogor yang diikuti oleh 11 kelurahan yaitu Katulampa, Tajur, Sindangrasa, Baranangsiang, Babakan Pasar, Sempur, Bantarjati, Tanah Sareal, Kedung Badak, Kedung Halang, dan Cibuluh.
Kegiatan tersebut diikuti lebih kurang 915 warga Kota Bogor turun ke Sungai Ciliwung dalam waktu yang bersamaan untuk mengikuti lomba mulung ini. Sebanyak 1.710 karung sampah berukuran 25 kg berhasil dikumpulkan dan dikeluarkan dari Sungai Ciliwung.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota Bogor pun menyambut baik dengan adanya kegiatan Lomba Mungut Sampah Ciliwung ini. Ia berharap, dengan adanya kegiatan positif ini dapat mentransfer ke pada warga Kota Bogor sehingga lebih peduli tidak hanya sungai Ciliwung saja, tetapi lingkungan sekitar lainnya.
Tak lupa ia mengucapkan selamat kepada KPC yang telah ikut menjaga sungai Ciliwung Bogor dan bahkan terus melalukan peningkatan baik dari segi jumlah anggota maupun jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan sehingga sungai Ciliwung menjadi lebih bersih.
“Mudah-mudahan dengan adanya lomba ini dapat menjadi tolak ukur kinerja antara masyarakat dan pemerintah dalam menjaga kebersihan sungai Ciliwung,” kata Diani.
Ia pun berpendapat, bahwa kebersihan di Kota Bogor dapat tercipta, jika saat masa pendidikan itu sudah ditanamkan budaya untuk mencintai lingkungan, dimana saat ini budaya tersebut belum kuat ditanamkan.
Ke depannya, jika warga Kota Bogor menyambut baik dengan adanya kegiatan ini, tidak menutup kemungkinan jika Lomba ini akan dijadikan agenda tetap tahunan Pemerintah Kota Bogor.
Pada kesempatan penyerahan Torpy dilakukan dialog antara Walikota bersama dengan masyarakat yang dilanjutkan penyerahan mesin pencacah plastik dan satu unit motor gerobak dari Pimpinan BNI Cabang Bogor, I Nyoman Wirawan kepada Komunitas Peduli Ciliwung. (eka)
Berikut ini 11 Kelurahan yang terlibat sekaligus jumlah karung sampah yang terkumpul sbb:Penyerahan hadiah dan Tropy, diserahkan langsung Walikota Bogor Diani Budiarto didampingi Dandim 0606 Kota Bogor Letkol.Kav.Sinyo. Sip dan Pimpinan BNI cabang Bogor I Nyoman Wirawan kepada Lurah Bantarjati di Kelurahan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara di Jl. Ciremai Ujung, Jum’at (4/11/2011).
Sedangkan Juara ke II diraih Kelurahan Sempur Kecamatan Bogor Tengah dengan uang pembinaan sebesar Rp3 juta serta juara ke III disabet oleh Kelurahan Kedung Badak Kecamatan Tanah Sareal dengan uang pembinaan sebesar Rp 2 juta.
Koordinator panitia lomba mulung sampah Ciliwung, Een Irawan Putra mengatakan, kriteria penilaian lomba berdasarkan dari jumlah karung yang terkumpul, partisipasi warga, ide dan kreatifitas serta inovasi warga.
Sedangkan Tim juri yang terdiri dari anggota KPC, Kodim 0606 Kota Bogor dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor melakukan penilaian di titik-titik pemulungan yang tersebar di 11 Kelurahan.
"Kelurahan Bantarjati berhasil mengumpulkan 496 karung dan melibatkan warga sebanyak 321 orang. "Kita berharap inisiatif ini bisa diikuti oleh warga lainnya sehingga tidak ada lagi saling tuding dan menyalahkan ketika berbicara tentang kerusakan Sungai Ciliwung," tambahnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0606 Kota Bogor, Letkol Sinyo, SIP menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya yang terpenting dari lomba ini adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kondisi lingkungan tempat tinggal khususnya masyarakat wilayah Ciliwung.
"Trophy dan uang hanya sekedar pemicu. Yang terpenting adalah kesadaran dari warga untuk mau menjaga dan membersihkan lingkungan tempat mereka tinggal khususnya sampah di bantaran Sungai Ciliwung," kata Sinyo.
Dalam kesempatan yang sama, Lurah Bantarjati, Denny Aviantara menyatakan, kemenangan yang diperoleh warganya merupakan bukti komitmen warganya untuk mempertahankan trophy Walikota Bogor.
"Warga Bantarjati berkomitmen untuk membersihkan sungai Ciliwung sekaligus mempertahankan piala Walikota Bogor yang ke 3," kata Denny.
Lebih lanjut Denny mengatakan, dalam lomba tersebut pihaknya melibatkan seluruh lapisan masyarakat, tokoh masyarakat dan warga. "Kami mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi melakukan aksi kebersihan sungai ciliwung, dan Alhamdulillah ini membuahkan hasil. Semoga Ciliwung lebih baik lagi," katanya.
Pelaksanaan Lomba Mungut Sampah Ciliwung 2011 digelar Sabtu (29/10) lalu. Kegiatan tersebut diselenggarakan KPC bersama Pemerintah Kota Bogor yang diikuti oleh 11 kelurahan yaitu Katulampa, Tajur, Sindangrasa, Baranangsiang, Babakan Pasar, Sempur, Bantarjati, Tanah Sareal, Kedung Badak, Kedung Halang, dan Cibuluh.
Kegiatan tersebut diikuti lebih kurang 915 warga Kota Bogor turun ke Sungai Ciliwung dalam waktu yang bersamaan untuk mengikuti lomba mulung ini. Sebanyak 1.710 karung sampah berukuran 25 kg berhasil dikumpulkan dan dikeluarkan dari Sungai Ciliwung.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota Bogor pun menyambut baik dengan adanya kegiatan Lomba Mungut Sampah Ciliwung ini. Ia berharap, dengan adanya kegiatan positif ini dapat mentransfer ke pada warga Kota Bogor sehingga lebih peduli tidak hanya sungai Ciliwung saja, tetapi lingkungan sekitar lainnya.
Tak lupa ia mengucapkan selamat kepada KPC yang telah ikut menjaga sungai Ciliwung Bogor dan bahkan terus melalukan peningkatan baik dari segi jumlah anggota maupun jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan sehingga sungai Ciliwung menjadi lebih bersih.
“Mudah-mudahan dengan adanya lomba ini dapat menjadi tolak ukur kinerja antara masyarakat dan pemerintah dalam menjaga kebersihan sungai Ciliwung,” kata Diani.
Ia pun berpendapat, bahwa kebersihan di Kota Bogor dapat tercipta, jika saat masa pendidikan itu sudah ditanamkan budaya untuk mencintai lingkungan, dimana saat ini budaya tersebut belum kuat ditanamkan.
Ke depannya, jika warga Kota Bogor menyambut baik dengan adanya kegiatan ini, tidak menutup kemungkinan jika Lomba ini akan dijadikan agenda tetap tahunan Pemerintah Kota Bogor.
Pada kesempatan penyerahan Torpy dilakukan dialog antara Walikota bersama dengan masyarakat yang dilanjutkan penyerahan mesin pencacah plastik dan satu unit motor gerobak dari Pimpinan BNI Cabang Bogor, I Nyoman Wirawan kepada Komunitas Peduli Ciliwung. (eka)
1. Bantar Jati : 496 karung, 321 warga
2. Sempur : 251 karung, 116 warga
3. Tajur : 21 karung, 11 warga
4. Katulampa : 141 karung, 50 warga
5. Tanah Sareal : 79 karung, 82 warga
6. Kedung Badak : 201 karung, 49 warga
7. Sindangrasa : 135 karung, 62 warga
8. Babakan Pasar : 78 karung, 34 warga
9. Baranangsiang : 77 karung, 51 warga
10. Kedung Halang : 120 karung, 68 warga
11. Cibuluh : 111 karung, 71 warga
Tidak ada komentar