Mie Ayam Baso Raydo Batulayang Puncak
Selain mie ayam baso, di tahun 2009 Sudirman yang biasa
disapa kang Iman ini mencoba usaha kuliner yang lain yaitu Pespuk Raydo (pepes empuk)
Raydo (nama anak) dengan membuka 4 cabang di pafesta, foodcourt taman wisata matahari,
kios di pasar Cisarua dan foodcourt siliwangi. Namun usaha itu hanya bertahan
selama 2 tahun dikarenakan krisis yang memaksa kang Iman harus menutup
usahanya.
Berbekal dari pengalaman itu kini kang Iman memulai kembali
usaha mie ayam baso yang berlokasi di kawasan wisata alam curug asmarandana dan
curug kembar Kp.Pasir Manggis Desa Batulayang. Walaupun usahanya ini
mengandalkan wisatawan yang datang namun banyak pengunjung yang ketagihan.
Dalam sehari kang Iman dapat menghasilkan pemasukan sampai 300 ribu dari
menjual mie ayam baso.
Mie yang dibuat sendiri ini memiliki beberapa kelebihan
dengan mie ayam baso lainnya. Mie yang kenyal dan tahan hingga 2-3 hari dengan
menggunakan telur tanpa bahan pengawet dan kualitas makanannya pun dijaga
dengan bumbu rempah-rempah. Untuk baso nya pun menggunakan baso daging yang
rendah lemak.
Harga yang ditawarkan sangat terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat. Satu porsi mie ayam tanpa baso seharga Rp.5000,-/porsi, sedangkan
mie ayam baso daging seharga Rp.8000,-/porsi. “kami juga siap menerima pesanan
dan mengantarnya dengan minimal pesanan 25 porsi belum termasuk ongkos kirim,”
terang kang Iman kepada Sundaurang.
Kedepannya kang Iman berharap usaha yang ia jalankan ini
tidak seperti pengalamannya terdahulu yang mengalami kegagalan. “ingin ada
kesempatan untuk buka cabang tapi
sebelumnya saya ingin brand mie ayam Raydo ini dikenal lebih dulu, karena kalau
brand ini sudah dikenal dan banyak yang ingat maka produk yang saya buat ini
akan mudah dipasarkan dan dijual ke masyarakat,” katanya. (andi)
Tidak ada komentar