header_ads

Longsor Leuwisapi Timbun Rumah Warga


CARINGIN- Hujan deras yang mengguyur wilayah Caringin dan sekitarnya, Minggu (25/02/2012) kemarin menyebabkan terjadinya longsor tebing setinggi 10 meter dan menimpa tiga rumah warga milik Hamid (50), Tatang (66) dan Enah (80) warga Kampung Leuwisapi Rt.07/5 Desa Lemahduhur Kecamatan Caringin, yang tepat berada dibawahnya.

"Kejadiannya terjadi sekitar Pukul 17.30 wib, saat itu kami sekeluarga sedang berada diruang tengah,tiba-tiba terdengar suara gemuruh disertai longsor yang menimpa bagian Dapur dan kamar mandi," ucap Hamid saat ditemui dilokasi.

Ia menambahkan, sesaat setelah terjadi longsor, dirinya beserta seluruh penghuni rumah berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. "Kami semua berlarian keluar rumah mencari tempat perlindungan,karena takut ada longsor susulan," tambahnya.

Ditempat yang sama, Ketua Rw05 Kampung Leuwi Sapi, Jajang Anwar Sanusi, menjelaskan akibat terjadinya musibah longsor tersebut, selain tiga rumah warga tertimbun juga akses jalan menuju Rt04 pun ikut terputus serta perkebunan sengon warga hancur tertimbun longsor.

"Kejadian tersebut berdampak terhadap perekonomian warga, karena hancurnya sarana infrasturktur jalan dan tersumbatnya saluran irigasi," jelasnya.

Sementara itu, sebagian warga kampung Leuwi sapi yang lainnya, saat ini hidup dibawah kekhawatiran terjadinya longsor susulan. Pasalnya, sebanyak 95 Kepala Keluarga (KK) yang berjumlah 430 orang tersebut bermukim dibawah tebing yang rawan longsor.

"Warga yang lain merasa  khawatir akan terjadi lagi longsor karena rumah kami berada dibawah tebing, disamping berharap adanya bantuan bagi para korban. Kami meminta pemerintah berupaya agar hal serupa tidak terulang kembali," pinta Maman (60) salah seorang tokoh Masyarakat setempat.

Secara terpisah, Kepala seksi Trantib Kecamatan Caringin, Agus Safari, yang turun meninjau lokasi bencana menerangkan saat ini pihaknya sedang mendata seluruh kerugian materi yang ditimbulkan serta telah melaporkannya ke tingkat kabupaten.

"Saat ini bantuan dari BPBD sedang dalam perjalanan,kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah, dan tidak ada korban jiwa dari musibah ini," paparnya. 


Perekonomian Warga Terancam Lumpuh

Sentuhan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terhadap daerah tertinggal nampaknya belum sepenuhnya dapat mereka rasakan. Bahkan, beban bagi warga kampung tersebut saat ini semakin bertambah berat. 

Pasalnya, bencana Longsor yang terjadi dikawasan itu juga memutus akses jalan penghubung menuju Rt04/05 serta menghancurkan perkebunan warga. Tak hanya itu, longsor juga menimbun saluran irigasi yang menjadi sumber pengarian bagi ladang warga kampung yang berjumlah 95 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk mencapai 430 orang tersebut.

"Kejadiannya sekitar Pukul 17,30 wib, saat itu kami sekeluarga sedang berada di ruang tengah, secara tiba-tiba,terdengar suara gemuruh disertai hancurnya bagian belakang rumah yang tertimpa longsoran tebing,"ucap,Hamid (50) yang rumahnya ikut hancur diterpa longsoran tersebut

Menurut Hamid,dengan kejadian tersebut,dirinya beserta seluruh keluarga saat ini merasa kebingungan harus tinggal dimana, serta bagaimana cara mendapatakan uang untuk membangun kembali rumahnya tersebut.
"Untuk sementara kami tinggal dirumah anak pertama yang berjarak sekitar 30 meter dari sini, entah kemana saya harus mencari uang untuk membangun kembali rumah," keluh bapak dua orang anak ini.

Hal senada dikeluhkan Syarif (40) salah seorang warga RT.04/05 yang perkebunan sengon miliknya ikut hancur tertimbun longsor. "Entahlah pak, ini mungkin sudah takdir yang harus dijalani. Selain hancurnya semua pohon sengon, sawah kami pun terancam gagal panen karena saluran irigasi tertimbun longsor. Sehingga air tidak bisa mengalir," imbuhnya seraya membersihkan material yang terbawa longsor.

Ditempat yang sama, Kepala seksi Trantib Kecamatan Caringi, Agus Safari menerangkan upaya yang sedang ditempuh Pemerintah Desa serta pihak Kecamatan. "Kami telah mendata semua kerugian yang diderita warga, saat ini, bantuan beruapa Family Kit dari BPBD sedang dalam perjalanan," terang Agus Safari.

Kondisi tanah di kampung ini, lajutnya, memang sangat labil sehingga rawan bencana longsor. Kedepannya kami akan berkordinasi dengan dinas terkait untuk merelokasi seluruh warga ke lahan yang jauh dari area tebing, sehingga hal serupa tidak terulang kembali," tandasnya. (Rif)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.