Markisa Berukuran Raksasa Di Citeureup

Uniknya, pohon ini berbuah terus menerus tanpa
mengenal musim.Hafsoh (21) istri Ojan menuturkan kalau buah Erbis ini sering di
gunakan untuk merujak dikala cuaca panas, karena rasanya yang masam bisa
menghilangkan rasa ngantuk.
Terkadang
buah ini digunakan sebagai minuman yang menyegarkan hanya menambahkan air dan
gula, maka akan terasa seperti sirup, juga rasanya yang mirip dengan markisa.
Pemanfaatan buah Erbis ini belum banyak di gunakan oleh masyarakat, “paling
juga buat ngerujak saja”, ujar Hafsoh.
Tanaman
erbis umumnya hanya ditanam di dataran rendah. Kondisi tanah yang dikehendaki
banyak mengandung bahan organik (subur).Lokasi tempat bertanam sebaiknya
terbuka, walaupun tanaman tahan naungan.
Buah erbis atau Markisa
Raksasa dengan nama Latin Passifloraceae ini, masih banyak orang yang belum mengenal
dengan Buah ini, buah yang Setelah Matang berwarna kuning. Disebut juga buah
Balewa. Daun dan batang Daun markisa lebar, ada yang bercanggap menjari, tetapi
ada pula yang tidak.
Markisa
mempunyai batang kecil, langsing, dan panjang sekali. Batangnya merambat dengan
bantuan sulur berbentuk pilin (spiral).
Akar
Semua tanaman markisa mempunyai akar tunggang dan akar samping dangkal. Akar
samping menyerupai serabut dan lunak. Bunga Bunganya besar dan berbentuk
mangkok. Warnanya keunguan dan harum. Bunganya berkelamin dua (hermafrodit) dan
beraroma khas harum. Semua jenis markisa (Passiflora) termasuk
penyerbuk silang dengan bantuan lebah madu. Namun, penyerbukan sendiri masih
dapat berlangsung baik.

Markisa dapat disambung. Batang bawah digunakan semai
markisa rola atau konyal berdaun empat. Budi daya tanaman Tanah dicangkul
dengan baik agar gulma dan alang-alang yang tumbuh hilang hingga ke
akar-akarnya.
Lubang
tanam dibuat dengan ukuran 40 cm x 40 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Setiap
lubang diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 10 kg. Bibit yang telah
cukup umur ditanam dalam lubang. Jarak antar lubang tanam 2 m x 5 m. Bibit
dalam polibag sebaiknya ditanam pada akhir musim hujan (menjelang musim
kemarau).
Penanaman markisa pada akhir musim kemarau (menjelang musim hujan)
akan memperlambat umur berbunga, yakni setelah 10-12 bulan.
Penanaman
pada akhir musim hujan menyebabkan tanaman akan berbunga pada umur sekitar enam
bulan. Tanaman markisa dapat dirambatkan pada pohon hidup. Markisa yang
dirambatkan dengan sistem pagar produksinya lebih tinggi.
Dianjurkan
perambatan dengan sistem pagar. Jaraknya 3 m agar pengaturan cabang lebih mudah
dan dapat dikombinasi dengan tanaman lain (misalnya kopi). Sebagai tiang pagar
dapat digunakan tanaman hidup. Untuk menjalarkan batang markisa digunakan kawat
yang dibentangkan mendatar seperti pada perambatan tanaman anggur. Setelah
bibit yang ditanam di sepanjang pagar (jarak 2-3 m) mencapai bentangan kawat
terbawah, ujung bibit segera dipotong. Dari tunas yang tumbuh, dipilih tiga
tunas yang kekar.
Dua
tunas dijalarkan pada bentangan kawat terbawah dan satu lagi dibiarkan tumbuh
mencapai bentangan kawat di atasnya. Pekerjaan seperti ini diulangi hingga
semua kawat bentang dijalari oleh 1-2 tunas yang merupakan cabang buah. Bunga
muncul pada ketiak daun, biasanya berdaun tunggal. Bila cabang-cabang buah
belum berbunga maka ujung cabang perlu dipotong (dipotes). Buah akan bergantung
pada kawat tersebut.
Tidak ada komentar