UP2K Wadah Kreatifitas Pelaku Usaha

Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat, Netty Prasetyani
Heryawan, hadir memimpin tim rechecking yang terdiri dari Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan serta Kepala Bidang Pengawasan pada Dinas UMKM
Provinsi Jawa Barat.
Acara penerimaan tim rechecking dihadiri
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Bambang Gunawan, beserta Ketua TP-PKK Kota Bogor,
Fauziah Diani Budiarto, dan segenap pejabat dari instansi terkait bertempat di
Sekretariat UP2K Kelurahan Empang, Jalan Pahlawan Kelurahan Empang Kota Bogor.
“Kita perlu lakukan pandangan lebih mendalam agar
UP2K tidak sekedar menjadi program rutinitas. UP2K harus bisa membuat gebrakan
untuk mereduksi permasalahan sosial” ajak Netty dalam sambutannya. Himbauan ini, menurut Netty, dimaksudkan agar UP2K
dapat menawarkan bentuk ekonomi kerakyatan yang dapat menjamin keberlangsungan
hidup, terutama
bagi perempuan sebagai saran aktualisasi potensi diri.
“Ini akan menjadi tawaran yang lebih baik
daripada harus menjadi TKW, mengingat sistem perlindungan saat ini yang belum
pasti” ungkapnya. Untuk mendukung upaya ini, menurutnya diperlukan
3 hal. “Pertama, UP2K perlu pasar ideologis, dimana semua orang bisa mencintai
dan mengkonsumsi produk sendiri, sehingga produk tersebut tidak hanya dikenal
di lingkungan tersebut tapi bisa dikenal diluar propinsi atau mancanegara,” jelasnya.
Dengan keberadaan pasar ideologi ini masyarakat
secara langsung “dipaksa” untuk membeli dan mengapresiasi hasil produksi lokal
sehingga bisa menjadi komoditi yang dapat meningkatkan kapasitas produksi. Ini
diperlukan karena keberadaan produk kita yang diakui Netty masih sulit bersaing
dengan produk-produk luar.
“Kedua, perlu ada pendampingan dan kemitraan
usaha, supaya ada benchmarking atau berbagi ilmu antara usaha yang sudah lebih
besar dengan usaha yang lebih kecil,” lanjutnya.
Lewat langkah ini diharapkan produk yang dihasilkan pun akan berdaya saing
tinggi dan memiliki kualitas serta ciri khas yang bisa menjadi nilai jual.
“Selain itu diperlukan pemantapan kelembagaan,
sehingga ada jaminan untuk akses permodalan,” jelasnya. Faktor ini perlu
diperhatikan terutama untuk mendukung tumbuh kembangnya usaha, yang seringkali
terbentur masalah permodalan.
“UP2K ini tidak terlepas dari kreativitas dan
pola piker para pelaku usahanya, sehingga kalaupun bahannya sama kita bisa
lakukan strategi marketing dengan
memperhatikan tren masyarakat agar produk kita bisa dilirik,” ungkapnya. Dan
kreativitas serta inovasi itu pula yang diharapkan Netty dapat ditemui dalam
rechecking penilaian program UP2K tersebut. Sampai akhir tahun 2012, UP2K Kelurahan Empang
Kota Bogor menargetkan Bidang Peningkatan Modal dapat mencapai angka Rp50 juta.
Selain peningkatan modal, UP2K Kelurahan Empang juga
menargetkan agar pemasaran produk-produk binaan dapat bersaing dan memasuki
pasar tradisional, mini market dan swalayan-swalayan.
Selain itu kegiatan UP2K diharap dapat mengurangi angka pengangguran di wilayah sebanyak 5%, dan di bidang kemitraan diharap dapat berkembang dengan dunia perbankan dan pengusaha/perusahaan di Kota Bogor.
Sementara untuk menangkal Bank Keliling, diharap UP2K dapat menjaring semakin banyak anggota, dan mampu bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam rangka memberikan tambahan ilmu dan wawasan mengenai kewirausahaan. Terakhir, kedepannya UP2K - PKK Kelurahan Empang direncanakan untuk menjadi Koperasi.(als)
Selain itu kegiatan UP2K diharap dapat mengurangi angka pengangguran di wilayah sebanyak 5%, dan di bidang kemitraan diharap dapat berkembang dengan dunia perbankan dan pengusaha/perusahaan di Kota Bogor.
Sementara untuk menangkal Bank Keliling, diharap UP2K dapat menjaring semakin banyak anggota, dan mampu bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam rangka memberikan tambahan ilmu dan wawasan mengenai kewirausahaan. Terakhir, kedepannya UP2K - PKK Kelurahan Empang direncanakan untuk menjadi Koperasi.(als)
Tidak ada komentar