Aksi Mahasiswa Tolak BBM Ricuh
KOTA BOGOR - Demo mahasiswa menolak kenaikan Bahan Bakar
Minyak (BBM) di Kota Bogor Jawa Barat yang berlangsung di depan Istana Bogor
diwarnai kericuhan, Kamis (15/03). Demo yang berlangsung siang hari tersebut
diwarnai dengan aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian
yang melakukan pengamanan.
Aksi dorong-dorongan antara massa dan petugas berlangsung cukup menegangkan, hingga salah seorang dari mahasiswa diamankan aparat.Mahasiswa yang berjumlah sekitar 50 orang tergabung dari berbagai aliansi seperti HMI Cabang Bogor, GMNI, GMKI, dan PMII juga diwarnai dengan aksi pelemparan tomat dan telor ke arah Istana. Massa juga membakar ban bekas yang sudah disiapkan oleh massa.
Dalam orasinya mahasiswa menolak kebijakan kenaikan BBM dan mendesak pemerintah untuk membatalkan rencana kenaikan tersebut. "Kami melihat selama ini politik presiden SBY setiap mendekati pemilu selalu menaikan BBM, dan kenaikan BBM ini pasti diiringin dengan pemberian BLT," kata Fazmi Nawavi Ketua HMI Cabang Bogor mewakili massa.
Menurut Fazmi, kenaikan BBM akan berdampak besar bagi masyarakat. Selain mendorong kenaikan harga juga meningkatkan jumlah masyarakat miskin. Mahasiswa akan terus menggelar aksi menolak kenaikan BBM dan penyaluran BLT. Rencananya mahasiswa Bogor yang tergabung dalam Kelompok Mahasiswa Cipayung Bogor akan ikut berunjuk rasa di Jakarta menjelang April mendatang.
"Ini akan menjari gerakan masif mahasiswa. Kami akan terus menyerukan penolakan karena kami mewakili masyarakat sebagai penyambung lidah. Ada banyak solusi yang dapat di lakukan mencegah kenaikan BBM salah satunya melalui pajak yang saat ini banyak di salah gunakan," kata Fazmi.
Terkait salah satu anggota mahasiswa yang ditahan aparat dalam aksi unjuk rasa tersebut, Fazmi mengatakan pihaknya kecewa dengan sikap arogansi aparat kepolisian. "Harusnya polisi itu mengayomi masyarakat tidak melakukan aksi seperti itu. Kami akan mendatangi Kantor Kepolisian Bogor untuk segera membebaskan rekannya yang ditahan pada saat aksi unjuk rasa berlangsung,” sambung dia.
Kericuhan terjadi saat massa melakukan teatrikal penolakan rencana kenaikan BBM, massa yang mencoba untuk bergerak ke pagar Istana mendapat penjagaan aparat kepolisian, tiba-tiba aksi dorong-dorongan terjadi.
Aksi yang berlangsung selama kurang lebih dua jam menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Sudirman, Jalan Jalak Harupat dan Jalan Juada menjadi tersendat.Demo mahasiswapun diwarnai bunyi klakson (sirene) kendaraan-kendaraan yang melintas. Hingga pukul 15.00 WIB massa pun membubarkan diri secara tertib. (Rfs)
Aksi dorong-dorongan antara massa dan petugas berlangsung cukup menegangkan, hingga salah seorang dari mahasiswa diamankan aparat.Mahasiswa yang berjumlah sekitar 50 orang tergabung dari berbagai aliansi seperti HMI Cabang Bogor, GMNI, GMKI, dan PMII juga diwarnai dengan aksi pelemparan tomat dan telor ke arah Istana. Massa juga membakar ban bekas yang sudah disiapkan oleh massa.
Dalam orasinya mahasiswa menolak kebijakan kenaikan BBM dan mendesak pemerintah untuk membatalkan rencana kenaikan tersebut. "Kami melihat selama ini politik presiden SBY setiap mendekati pemilu selalu menaikan BBM, dan kenaikan BBM ini pasti diiringin dengan pemberian BLT," kata Fazmi Nawavi Ketua HMI Cabang Bogor mewakili massa.
Menurut Fazmi, kenaikan BBM akan berdampak besar bagi masyarakat. Selain mendorong kenaikan harga juga meningkatkan jumlah masyarakat miskin. Mahasiswa akan terus menggelar aksi menolak kenaikan BBM dan penyaluran BLT. Rencananya mahasiswa Bogor yang tergabung dalam Kelompok Mahasiswa Cipayung Bogor akan ikut berunjuk rasa di Jakarta menjelang April mendatang.
"Ini akan menjari gerakan masif mahasiswa. Kami akan terus menyerukan penolakan karena kami mewakili masyarakat sebagai penyambung lidah. Ada banyak solusi yang dapat di lakukan mencegah kenaikan BBM salah satunya melalui pajak yang saat ini banyak di salah gunakan," kata Fazmi.
Terkait salah satu anggota mahasiswa yang ditahan aparat dalam aksi unjuk rasa tersebut, Fazmi mengatakan pihaknya kecewa dengan sikap arogansi aparat kepolisian. "Harusnya polisi itu mengayomi masyarakat tidak melakukan aksi seperti itu. Kami akan mendatangi Kantor Kepolisian Bogor untuk segera membebaskan rekannya yang ditahan pada saat aksi unjuk rasa berlangsung,” sambung dia.
Kericuhan terjadi saat massa melakukan teatrikal penolakan rencana kenaikan BBM, massa yang mencoba untuk bergerak ke pagar Istana mendapat penjagaan aparat kepolisian, tiba-tiba aksi dorong-dorongan terjadi.
Aksi yang berlangsung selama kurang lebih dua jam menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Sudirman, Jalan Jalak Harupat dan Jalan Juada menjadi tersendat.Demo mahasiswapun diwarnai bunyi klakson (sirene) kendaraan-kendaraan yang melintas. Hingga pukul 15.00 WIB massa pun membubarkan diri secara tertib. (Rfs)
Tidak ada komentar