Pelaku Tawuran Pelajar Gunakan Narkoba
KOTA BOGOR - Satgas Pelajar Kota Bogor berhasil mengungkap sekitar 75 persen dari pelaku tawuran pelajar di kawasan kota hujan adalah pengguna narkoba.
Fakta ini merupakan hasil dari sejumlah operasi pelajar yang selama ini terus digalakkan.
Hal ini terungkap saat audensi Ketua Gepenta (Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba dan Tawuran) DPK Kota Bogor dengan Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan) Sekretariat Daerah Kota Bogor, Edgar S. Suratman. di Ruang Tamu Walikota Bogor Jalan Ir. H. Juanda Nomor 10, Senin (23/4) kemarin.
Ketua Gepenta (Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba dan Tawuran) DPK Kota Bogor, Rocky F.Subun mengungkapkan, pihak Satgas pelajar yang merupakan bagian dari Gepenta kerap melakukan razia narkoba maupun senjata tajam di sekolah-sekolah. Namun Rocky menyayangkan, pihak guru-guru sekolah yang terlibat dalam razia kerap justru tidak mengetahui bentuk narkoba itu sendiri. Akibatnya ada beberapa guru yang justru dikelabui oleh pelajar.
“Menyikapi hal ini Gepenta telah menggelar seminar tentang narkoba di wilayah Kecamatan Bogor Timur. Seminar ini digelar bekerjasama dengan
UPTD dari Dinas Pendidikan dengan mengumpulkan guru-guru kesenian dan olahraga,” urai Rocky. Guna menindaklanjuti pelajar pelaku tawuran sendiri, Rocky menjelaskan bahwa pihak Gepenta akan menghubungi pihak sekolah yang bersangkutan. “Diharapkan ada pembinaan terhadap pelajar tersebut. Setelah itu baru kita beri tahu orangtuanya,” urai Rocky.
Pihak Gepenta sendiri telah mempunyai catatan khusus terhadap beberapab sekolah yang pelajarnya kerap terlibat tawuran. Sebanyak tiga kali dalam seminggu anggota Gepenta ditempatkan di tiga titik rawan tawuran di Kota Bogor. Tiga lokasi tersebut meliputi sekitar Bogor Trade Mall (BTM), plaza Jambu Dua, dan wilayah Sukasari.
Sementara Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Edgar Suratman berharap dalam penanganan kenakalan remaja ini dapat dibangun koordinasi lebih lanjut antara Gepenta dengan Dinas Pendidikan Kota Bogor agar diperoleh kajian efektif mengenai permasalahan pelajar. “Ke depannya Gepenta juga mungkin bisa menyediakan data eksisting mengenai berapa banyak warga Kota Bogor yang yang terlibat tawuran pelajar. Untuk pengguna narkoba sendiri, saya harap ada bekas pecandu di kalangan pelajar yang bisa memberikan testimoni kepada rekan-rekannya,” harap Edgar. (ICE)
Fakta ini merupakan hasil dari sejumlah operasi pelajar yang selama ini terus digalakkan.
Hal ini terungkap saat audensi Ketua Gepenta (Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba dan Tawuran) DPK Kota Bogor dengan Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan) Sekretariat Daerah Kota Bogor, Edgar S. Suratman. di Ruang Tamu Walikota Bogor Jalan Ir. H. Juanda Nomor 10, Senin (23/4) kemarin.
Ketua Gepenta (Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba dan Tawuran) DPK Kota Bogor, Rocky F.Subun mengungkapkan, pihak Satgas pelajar yang merupakan bagian dari Gepenta kerap melakukan razia narkoba maupun senjata tajam di sekolah-sekolah. Namun Rocky menyayangkan, pihak guru-guru sekolah yang terlibat dalam razia kerap justru tidak mengetahui bentuk narkoba itu sendiri. Akibatnya ada beberapa guru yang justru dikelabui oleh pelajar.
“Menyikapi hal ini Gepenta telah menggelar seminar tentang narkoba di wilayah Kecamatan Bogor Timur. Seminar ini digelar bekerjasama dengan
UPTD dari Dinas Pendidikan dengan mengumpulkan guru-guru kesenian dan olahraga,” urai Rocky. Guna menindaklanjuti pelajar pelaku tawuran sendiri, Rocky menjelaskan bahwa pihak Gepenta akan menghubungi pihak sekolah yang bersangkutan. “Diharapkan ada pembinaan terhadap pelajar tersebut. Setelah itu baru kita beri tahu orangtuanya,” urai Rocky.
Pihak Gepenta sendiri telah mempunyai catatan khusus terhadap beberapab sekolah yang pelajarnya kerap terlibat tawuran. Sebanyak tiga kali dalam seminggu anggota Gepenta ditempatkan di tiga titik rawan tawuran di Kota Bogor. Tiga lokasi tersebut meliputi sekitar Bogor Trade Mall (BTM), plaza Jambu Dua, dan wilayah Sukasari.
Sementara Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Edgar Suratman berharap dalam penanganan kenakalan remaja ini dapat dibangun koordinasi lebih lanjut antara Gepenta dengan Dinas Pendidikan Kota Bogor agar diperoleh kajian efektif mengenai permasalahan pelajar. “Ke depannya Gepenta juga mungkin bisa menyediakan data eksisting mengenai berapa banyak warga Kota Bogor yang yang terlibat tawuran pelajar. Untuk pengguna narkoba sendiri, saya harap ada bekas pecandu di kalangan pelajar yang bisa memberikan testimoni kepada rekan-rekannya,” harap Edgar. (ICE)

Tidak ada komentar