Angkot Tumaritis Primadona Warga Tenjolaya
CIAMPEA - Angkutan Kota (angkot) TUMARITIS merupakan akses transportasi satu-satunya menuju wilayah Desa Bojongjengkol, Cinangka hingga ke wilayah Kecamatan Tenjolaya masih menjadi primadona warga setempat. Keberadaannya sangat dibutuhkan berbagai kalangan yang kesehariannya menggunakan jasa angkot.
Tak ayal lagi disaat pagi penumpang harus rela berdesakan di dalam angkot atau bersabar menunggu angkot lainnya bila ingin merasakan nyaman duduk bersama penumpang lainnya. "Wah kalau nunggu osong mah lama sekai kang, bisa-bisa jam 9 pagi nanti baru nyaman naik angkot, sebab muai sepi penumpang," ujar Adul (22), pemuda Desa Cinangka.
Dia menambahkan, disetiap pagi hari banyak pelajar dan pekerja yang menunggu angkot. Pasalnya, tidak ada alternatif jasa transportasi lain kecuali jasa ojek motor. "Ojek disini sudah punya langganan masing-masing, meskipun angkot hanya beroperasi mulai jam 4 pagi sampai jam 10 malam saja," ungkapnya.
Kebutuhan mendesak ini ternyata belum mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Bogor, padahal akses transportasi merupakan salah-satu faktor penunjang perekonomian warga setempat yang mayoritas bermatapencaharian sebagai buruh tani dan swasta. Terlebih lagi dikawasan tersebut mulai digarap sejumah pengembang perumahan bersubsidi yang semakin padat penghuninya.
Diinformasikan bagi untuk pengguna jasa angukutan umum Bis, anda bisa turun di terminal Bus Baranang Siang Bogor. Selanjutnya naik angkot jurusan Terminal Bis – Bubulak dengan trayek nomor 03, lalu anda naik angkot yang bertuiskan TUMARITIS. Sedangkan bagi pengguna jasa transportasi Kerata Api (KRL) dari stasiun kerata api, anda harus berjalan kaki terlebih dahulu menuju kantor PLN lalu naik angkot ke arah Terminal Laladon.
Di Terminal Laladon dan pertigaan lampu merah dijadikan titik temu pengguna angkot berwarna biru ini, setelah penumpang dirasa padat maka pengemudi segera tancap gas ambil jalur yang dahulu kala petilasan pada masa kerajaan Padjajaran, yakni melintasi kampus IPB Dramaga, pertigaan jembatan Cinangneng Ciampea, lalu masuk ke Jalan Bojongjengkol.
Tarif angkutan (sementara sebelum kenaikan):
- Terminal Bis Baranang Siang – Laladon Rp. 3.000,-
- Stasiun Kereta Api – Laladon Rp. 2.000,-
- Tumaritis sampai ke gerbang GSE2 Rp. 4.000,- s.d 5.000,- (Tarif resmi Rp. 4.000,- tapi kadang supir meminta lagi jadi Rp. 5.000,-)
(ICE)
Tidak ada komentar