header_ads

Fety Qodarsih: Tindak Tegas Kepala Sekolah Pungut Uang PPDB


KOTA BOGOR – Menjelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang akan dilaksanakan Juni 2012 mendatang tahun pelajaran 2012-2013, khususnya untuk sekolah gratis tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP).

“Apabila kepala sekolah melakukan pungutan (iuran) dalam PPDB) akan ditindak tegas. Pasalnya, itu sudah menyalahi aturan,” kata Kepala Dinas Pendidikan  (Kadisdik) Kota Bogor Fety Qodarsih, usai melaksanakan upacara mempringati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di GOR Pajajaran Kota Bogor,  Rabu (2/4/2012).

Sesuai visi misi Walikota Bogor, kata Fety, sudah jelas soal pendidikan. “Jadi, kalau masih ada kepala sekolah yang memungut iuran dalam PPDB, maka akan saya tindak tegas,” tegasnya.

Tindakan tegas untuk pungutan iuran ini, tambahnya, tidak berlaku untuk program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) karena formatnya lain. “Mereka membayar mahal untuk kualitas pengajaran yang ditawarkan,” paparnya.

Terpisah, Walikota Bogor Diani Budiarto menaggapi terkait PPDB tingkat SD dan SMP gratis. “Kalau memang kepala sekolah itu terbukti melakukan pungutan iuran terhadap orang tua siswa akan ditindak tegas sementara sekolah yang dihalalkan untuk memungut iuran hanya sekolah RSBI saja, itupun ada ketentuannya,’’ singkatnya.

Sementara itu LSM mitra Rakyat Jamal Alnasir mengemukakan, terkait menjelang PPDB maraknya sekolah-sekolah gratis yang akan memanfaatkan situasi menjelang PPDB. “Akan tetapi dengan maraknya pungutan PPDB yang sering kali dilakukan oleh sekolah-sekolah favorit terhadap orang tua murid dengan dalil untuk meningkatkan sarana pembangunan di sekolah, hal tersebut tentunya sudah menyalahi aturan,’’ tukasnya.

Lebih jauh Jamal menambahkan Dinas Pendidikan Kota Bogor harus bertindak tegas apabila ditemukan kepala sekolah yang melakukan pungutan terhadap orang tua murid. “Bila perlu kepala sekolah yang melakukan pungutan tersebut dimutasi saja. Saya berharap, sekolah komitmen tidak melakukan pungutan dalam PPDB, karena siswa yang masuk sekolah gratis kebanyakan dari kalangan masyarakat yang tidak mampu; Artinya, para orang tua siswa tersebut kebanyakan dari pekerja buruh serabutan,” sebut Jamal. (giz/als)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.