header_ads

ISU SUKHOI MISTIS - Tragedi Sukhoi Jangan Dikaitkan Mistis


CIBINONG - Menyoal isu kecelakaan Pesawat Sukhoi Superjet 100 di Lereng Gunung Salak Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor yang dikait-kaitkan dengan hal-hal diluar nalar, Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman menegaskan jangan kaitkan hal tersebut dengan hal-hal mistis. Kejadian tersebut murni kerana adanya faktor teknis dan human eror. Pernyataan ini diungkapkan dihadapan awak media di ruang kerjanya, Selasa (15/5/2012).

“Adanya perbincangan di media yang mengatakan pesawat buatan Rusia tersebut jatuh karena adanya keterlibatan Prabu Siliwangi, ini jelas tidak masuk akal. Pembicaraan ini akan menyinggung perasaan masyarakat Sunda pada khususnya. Kemudian masyarakat kita akan diarahkan untuk percaya pada hal-hal yang tidak masuk akal”, jelas Wabup.

Ia menambahkan, pertama kecelakaan tersebut murni diduga adanya kesalahan manusia karena manusia bisa lalai, lengah bahkan takabur. Kesalahan teknis, bisa ada kerusakan mesin dan yang lainnya, kemudian faktor alam. Gunung Salak sendiri, karakter alamnya memang memiliki keunikan diantaranya cuaca yang cenderung berubah tidak menetu dan kabut tebal yang tiba-tiba menyelimuti gunung salak. Terlepas dari itu semua kecelakaan itu bagaimanapun adalah sudah kehendak Tuhan YME. 

“Contoh Segitiga Bermuda dan dan di medan magnet Madinah, itu adalah fenomena supranatural tapi itu bukan mistik atau goib itu adalah murni faktor alam, kemungkinan di Gunung Salak pun ada fenomena semacamnya. Jadi sekali lagi jangan dikaitkan dengan hal goib atau mistis, sikapilah tragedi ini dengan akal sehat”, papar Wabup.

Sukhoi Superjet 100 adalah pesawat dengan teknologi tinggi buatan Rusia. Sesaat sebelum kecelakaan, pesawat ini diujicoba terbangkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma lengkap dengan penumpangnya. Pesawat tersebut diduga menurunkan ketinggian pesawat saat hendak melewati Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, sehingga akhirnya menabrak tebing dan meledak seketika sekitar pukul 14.00 WIB (Rabu/15/5/2012). (rido/als)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.