header_ads

Alumnus SPP-SPMA Gelar Reuni 12 12 12


KOTA BOGOR - Ribuan alumnus Sekolah Pertanian Pembangunan-Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPP-SPMA) Negeri Bogor akan gelar reuni.

Rencananya reuni itu akan mengundang alumnus mulai angkatan  tahun 1959 hingga angkatan  tahun 1992 akan menggelar Reuni Akbar Reuni 12-12-12 di Kampus Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)  Cibalagung Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor Rabu (12/12/2012) lusa.

Sehari sebelumnya pada Selasa 11 Desember 2012, akan diadakan seminar yang bertajuk “Peran Pendidikan Menengah Pertanian dalam Pembangunan Pertanian Berkelanjutan serta Kemandirian dan Kedaulatan Pangan di Indonesia ”.

Ketua Panitia Reuni 12-12-12, Drs. H.E. Sutisna  M. Noor saat menggelar rapat persiapan terakhir, di Kampus STTP  mengatakan, rencananya  seminar akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pertanian RI, Ir. H. Suswono, MMA     dan ditutup Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf Macan Effendi.

Dalam Seninar nanti, lanjut Entis, sudah ada 7 Narasumber  yang siap menjadi pemateri, diantaranya, Monty S. Padmanegara, Ph.D( Widyaiswara Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian) Prof. Dr. Ir. Muhammad Zairin Yunior, MS  (Direktur Program Diploma, Institut Pertanian Bogor) dan   Ir. Herman Suherman, MM, semuanya alumnus SPMA Negeri Bogor serta Dr. Ir. Tachrir Fathoni, M.Sc. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan..

Sementara itu, Ketua Himpunan Alumni  (Himni) Dewi Sri yang juga penanggung jawab Reuni 12-12-12 SPMA Negeri Bogor), Dr. Ir. H. Subardja mengatakan bahwa kegiatan tersebut juga akan menghidupkan kembali SPP-SPMA Bogor yang telah ditutup oleh pemerintah pada tahun 1993.

“Kondisi ini tentu saja sangat memukul dunia pertanian Indonesia  dan dalam keadaan berduka karena peran, dan kiprah lembaga dan alumni SPMA/SPP SPMA Negeri Bogor yang telah meretas jalan panjang dalam sejarah pertanian diperkirakan  akan berakhir secara formal pada 2032,” tegasnya.

Subardja menuturkan,    sejak awal 1993, kelembagaan SPMA/SPP SPMA Negeri Bogor ditingkatkan statusnya menjadi Akademi Penyuluhan Pertanian (APP) dan selanjutnya menjadi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) sampai sekarang.  Namun selama kurang lebih 20 tahun keberadaan STPP cenderung hanya merupakan institusi pendidikan untuk meningkatkan jenjang karir penyuluh pertanian saja.

Padahal, lanjutnya, keberadaan SPP- SPMA Negeri Bogor tidak terlepas dari rangkaian panjang sejarah pendidikan pertanian menengah dan dunia pertanian pada umumnya di Indonesia.   Middlebare Landbouw School (MLS) yang merupakan cikal bakal SPMA Negeri Bogor merupakan  lembaga tertua pendidikan pertanian di Tanah Air, bahkan terkait erat dengan pembentukan Kementerian Pertanian.

“Secara tidak langsung Kementerian Pertanian memiliki “utang sejarah” kepada SPP-SPMA Negeri Bogor,” ujarnya seraya menambahkan,  meskipun secara kelembagaan SPP- SPMA Negeri Bogor sudah tidak ada, namun para alumninya, sejak dari MLS/SPMT/SPMA/SPP SPMA Negeri Bogor yang terhimpun dalam Himpunan Alumni (Himni) “Dewi Sri”  yang dikukuhkan oleh Prof. Dr. Ir. Tojib Hadiwidjaja, mantan Menteri Pertanian yang juga alumnus 1939 MLS, tetap eksis.

Sementara itu Humas Reuni 12-12-12, Drs. H. Unang G. Kartasamita, MS menjelaskan pemilihan  angka 12-12-12 sendiri dianggap cukup “sakral” karena tidak akan pernah ada lagi.

Menurut Unang,  selain bertujuan untuk  memusyawarahkan berdirinya kembali SPP-SPMA Negeri Bogor juga  akan membahas berbagai permasalahan pembangunan pertanian yang dihadapi serta menjadikan Reuni 12-12-12 sebagai momentum untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan, persaudaraan, silaturahim, dan cita-cita luhur almamater untuk kemajuan dunia pertanian.

“Pada hari pertama dan kedua, kami juga akan menyelenggarakan pameran pertanian dan berbagai kerajinan khas Bogor,”imbuhnya. (chris)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.