Jelang Tahun Baru Karet KB Laris Manis

CIBINONG - Kaum ibu keluhkan maraknya penjualan alat kontrasepsi jenis kondom yang dijual bebas di minimarket dengan harga relatif terjangkau. Sementara di kawasan Puncak, Karet KB ini laris manis.

Pasalnya, dengan dijual bebas dan harga yang terjangkau dapat mengakibatkan kerawanan terjadinya seks bebas, terutama dikalangan generasi muda. 

"Seharusnya dijual diapotik dengan resep dokter atau setidaknya calon pembeli wajib menunjukan identitas diri. Apabila tertera belum menikah maka jangan dijual bebas," saran Hj. Nurlaillah (42) warga Puspa Raya, Bojongbaru.

Di beberapa ruko, lanjutnya, tak jauh dari rumah saya bisa ditemukan kondom dijual bebas di tiga minimarket. 

Letaknya juga tergolong ekstrim yakni dimeja kasir. Sehingga, siapa pun yang masuk minimarket itu, termasuk anak - anak dapat dengan mudah melihat, apalagi ada kemasan alat kontrasepsi yang bergambar seronok.

Hal ini dibenarkan Ny. Tama (39) warga Puspa Raya. "Setiap saya berbelanja di minimarket itu tak membiarkan anak saya menengok ke etalase yang ada di dekat meja kasir," ungkapnya.


Laris di Puncak Bogor

Kondom produk mengalami kenaikan permintaan. Dilansir RRI Bogor, setiap bulan omset penjualan kondom bisa mencapai Rp35juta. "Saat ini malah ada kenaikan permintaan hingga omset Rp40 juta perbulan," ujar Siska ketika dihubungi wartawan, Minggu (30/12/2012).

Kondom tersebut ditempatkan di minimarket di pinggiran jalan di  kawasan Puncak, mulai dari Ciawi, Megamendung hingga Cisarua. 

"Paling banyak kita drop ke minimarket di pinggir jalan kawasan Puncak, ada juga Apotek di Cisarua," lanjut Siska.

Warga Cisaru, Yusman membenarkan dikawasan puncak marak wisatawan dan geng motor yang menggunakan minuman keras berkadar 5 persen. "Banyak penjual yang laku keras, bahkan sisa kaleng minuman keras itu banyak ditemukan disekitar tempat sampah vila - vila," katanya. Terlebih menjelang pergantian tahun baru di kawasan wisata Puncak Bogor. (cj)

Editor: Alsabili

Email: beritabogor2002@ gmail.com