header_ads

KRL Jakarta Bogor Datang Terlambat Sudah Biasa

KOTA BOGOR - Warga Bogor pengguna jasa angkutan massa Kereta Rel Listrik (KRL) terpaksa pulang terlambat lantaran jadwal kedatangan dan keberangkatan yang sedianya berlaku normal hari ini mengalami keterambatan kembai. 

Hal ini menyusul adanya gangguan sinyal KRL terjadi di Stasiun Manggarai yang disebabkan sambaran petir yang terjadi di perlintasan Cikini- Manggarai dan mengakibatkan terjadi antrean kereta di stasiun tersebut.

Kejadian ini memaksa ribuan caon penumpang harus bersabar menunggu lebih lama dengan resiko terlambat tiba sampai ke tujuannya masing - masing, terllebih bagi para calon penumpang KR Ekonomi. Padahal, sebelumnya Kepala humas PT KAI Daops I Mateta Rizalulhaq dengan percaya diri telah mengumumkan secara pubik tentang pemberlakuan jadwal KRL mulai normal hari ini, Jum'at (14/12/2012).

Sambaran petir itu terjadi sekira pukul 15.50 WIB dan mulai diatasi pada pukul 16.25 WIB yang berdampak menggangu perjalanan KRL Kampung Bandan sampai Kemayoran. Petir adalah salah satu masalah alam yang masih terus dicari solusinya oleh PT KAI. Gangguan persinyalan akibat petir ini kerap terjadi di sekitar perlintasan Mangarai-Bogor.

"Petugas dilokasi sudah berusaha mengatasi gangguan sinyal tersebut, meskipun menimbulkan dampak antrean kereta," kata Kepala humas PT KAI Daops I Mateta Rizalulhaq, Jumat (14/12/2012).

Menurutnya keterangannya petir tidak menyerang langsung ke persinyalan, namun menyerang daerah di sekitarnya. Tenaga petir sangat besar, kemudian menyalur ke sekitarnya. Ini yang disebut induksi petir dan secara tidak langsung induksi petir ini akan membuat komponen-komponen mikro di sistem persinyalan terganggu.

Terpisah, Senior Manager Sinyal Telekomunikasi Daops I Jakarta Roni Komar di Balai Yasa, Bukit Duri, Manggarai, Jakarta Selatan,  mengatakan saat ini PT KAI sedang memfokuskan masalah petir ini untuk perlintasan Manggarai-Bogor. Hal ini disebabkan Bogor memiliki 322 hari yang mengalami petir. "Ini bisa dibilang sering sekali ada petir, bahkan masuk Guinness Book of Records," katanya.

Dia menjelaskan sistem persinyalan lintas Bogor dibangun menggunakan standar persinyalan Eropa yang dibangun 1993 dan mulai beroperasi 1995. Sedangkah hari di mana ada petir di Eropa hanya 30 hari setahun. "Jadi proteksi sistem persinyalan harus didesain lagi agar handal terhadap masalah petir," katanya. (chris)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.