header_ads

SBY Soroti Bencana Banjir Ibukota

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan secara pribadi telah membahas dan memiliki rencana tersendiri sejak tahun 2007n termasuk dengan DPR dan Pemerintah DKI Jakarta. 

Menurut SBY, perlu irisan atau sedotan dari kali Ciliwung yang setiap tahun dan tahun-tahun berikutnya membanjiri arah kanal yaitu Kanal Banjir Bagian Timur. 

Keputusan itu dilakukan setelah mengkalkulasi anggaran yang tersedia dan skala prioritas.

Presiden berharap manakala beban dibagi dua yaitu air yang dialirkan ke Kanal Banjir Timur dan Kanal Banjir Barat, maka dampaknya tidak akan seperti ini. SBY juga menyatakan telah dilakukan studi termasuk studi kelayakan dan dihitung anggarannya.
 

Menurut SBY, pengerjaan proyek sodetan dimulai tahun ini dan diharapkan selesai pada medio tahun 2014. Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp500 miliar. “Saya sudah berkoordinasi dengan pimpinan Komisi V DPR, Menteri Keuangan, Menteri Pekerjaan Umum, untuk memastikan anggaran bisa tersedia, kemudian segera kita mulai kerjakan tahun ini. Itu prioritas pertama,” katanya.
 

Prioritas kedua adalah dalam waktu dua tahun ini adalah menata, menertibkan aliran sungai Ciliwung. Ini pekerjaan yang memerlukan kerja sama semua pihak, karena menyangkut isu sosial, lingkungan, tapi di atas segalanya kita ingin menyelamatkan rakyat kita.
 

“Kalau itu bisa dilakukan maka dampak banjir di sungai Ciliwung bisa dikurangi, dan telah kami anggarkan sekitar Rp1,2 triliun. Anggaran ini akan dikucurkan dalam waktu dua tahun, selama tahun 2013 dan 2014 mendatang. Itu dua proyek utama yang akan kita lakukan terusan dari Ciliwung merupakan tanggung jawab utama pemerintah pusat pemerintah daerah,” katanya.
 

Presiden mengatakan untuk mengurangi bencana banjir yang berdimensi stra tegis, jangka menengah dan jangka panjang, dialokasikan anggaran sekitar Rp2 triliun.
 

Pada bagian lain, Presiden mengharap kerja sama Pemda DKI Jakarta, Pemda Jawa Barat dan Pemerintah Pusat terkait pembangunan waduk Ciawi. Selain itu, ada proyek-proyek lain yang akan dilakukan dalam jangka waktu menengah dan panjang.
 

“Inilah keputusan saya selaku presiden, saya telah mendengarkan usulan, saran dan pertimbangan dari 
pihak-pihak yang mengikuti rapat tadi, terlebih soal anggaran juga kita koordinasikan dengan pimpinan Komisi V DPR,” katanya.
 

Menurut SBY, dirinya juga ikut turun ke lapangan serta menyaksikan sendiri betapa sampah-sampah dan penyumbatan tempat-tempat yang seharusnya dialiri air, tersumbat semua. Ini menunjukkan disiplin 
masyarakat Jakarta masih rendah.
 

“Ini tidak boleh terjadi lagi, kita bangun dan menghabiskan uang berapa triliun pun, kalau disiplin masyarakat kita tidak baik, sumber dari permasalahan tidak selesai. Mari kita semua berbenah diri memperbaiki disiplin dan tertib membuang sampah pada tempatnya,” katanya. (*Ant)








Editor: Alsabili
Email: beritabogor2002@ gmail.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.