Aher Melarang Geol Jaipong
BANDUNG - Ahmad Heryawan melarang penari jaipong yang tidak menutup ketiak dan mengumbar goyang geol.
Belakangan marak dibicarakan isu mengenai larangan tersebut di tengah-tengah wartawan. Bahkan ada yang mengatakan jika gubernur telah mengeluarkan SK pelarangan tari jaipongan.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan melarang penari jaipongan yang tidak menutup ketiaknya saat pementasan. Tak hanya itu, Ahmad Heryawan juga mengecam penari jaipong yang kerap goyang, gitek, dan geol.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Herdiwan, saat dihubungi media online Bandung, Kamis (5/2/2009). "Belum ada instruksi atau statmen langsung kepada saya dari gubernur," katanya.
Menurutnya gubernur pernah mengutarakan agar penari jaipong itu menutup ketiaknya dan mengurangi goyang, gitek dan geolnya. Dirinya juga kerap dikonfirmasi wartawan terkait adanya isu jika gubernur telah mengeluarkan instruksi pelarangan tari tradisional dari Jabar itu.
"Gubernur terganggu
dengan penampilan penari jaipong. Misal, pakaian penari yang
memperlihatkan ketiak dan goyangan si penari. Kalau saja bisa ditutup sedikit bagian aurat seperti ketiaknya," ujarnya.
Menurutnya penutupan aurat dan pengurangan goyang, gitek dan geol itu tidak mungkin mengurangi keindahan tarian. "Dikurangi sedikit tentu tidak mengurangi keindahan tarinya kan," ujarnya.
Lebuh lanjut dia menyarankan perlunya pertemuan antara pelaku seni, pemerintah dan masyarakat, untuk membahas soal ini. (*/rks/ern)
Editor: Alsabili
Email: beritabogor2002@ gmail.com
Belakangan marak dibicarakan isu mengenai larangan tersebut di tengah-tengah wartawan. Bahkan ada yang mengatakan jika gubernur telah mengeluarkan SK pelarangan tari jaipongan.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan melarang penari jaipongan yang tidak menutup ketiaknya saat pementasan. Tak hanya itu, Ahmad Heryawan juga mengecam penari jaipong yang kerap goyang, gitek, dan geol.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Herdiwan, saat dihubungi media online Bandung, Kamis (5/2/2009). "Belum ada instruksi atau statmen langsung kepada saya dari gubernur," katanya.
Menurutnya gubernur pernah mengutarakan agar penari jaipong itu menutup ketiaknya dan mengurangi goyang, gitek dan geolnya. Dirinya juga kerap dikonfirmasi wartawan terkait adanya isu jika gubernur telah mengeluarkan instruksi pelarangan tari tradisional dari Jabar itu.

Menurutnya penutupan aurat dan pengurangan goyang, gitek dan geol itu tidak mungkin mengurangi keindahan tarian. "Dikurangi sedikit tentu tidak mengurangi keindahan tarinya kan," ujarnya.
Lebuh lanjut dia menyarankan perlunya pertemuan antara pelaku seni, pemerintah dan masyarakat, untuk membahas soal ini. (*/rks/ern)
Editor: Alsabili
Email: beritabogor2002@ gmail.com
Tidak ada komentar