Studi Banding Lingkungan Hidup
KOTA - Sejumlah sekolah bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depok, Rabu (6/2/2013) mengadakan study banding tentang Adiwiyata ke SDN Bantarjati 9. Kelurahan Bantarjati.
Rombongan tersebut diterima langsung Kepala SDN Bantarjati 9, Yayah Komariah, M.Pd bersama sejumlah guru yang hadir.
Dalam penjelasannya Yayah, menerangkan perjalanan panjang sekolahnya, dari mulai panas gersang kumuh miskin (pager kumis) hingga menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri serta sekarang menjadi sekolah sobat bumi.
“Sekolah Adiwiyata tidak hanya sekedar sekolah yang berlingkungan hijau, tapi lebih kepada penekanan sikap cinta lingkungan kepada anak didik,”ungkap Yayah di hadapan rombongan yang telah datang sejak jam 10.00 pagi.
Ditambahkannya perlu kerjakeras dan kerjasama dari semua fihak mulai dari sekolah, komite dan orangtua siswa untuk mewujudkan sikap seperti itu, karena kalau satu saja dari komponen-komponen tersebut tidak synergy, maka akan sangat sulit terealiasasi.
“Kalau dihitung-hitung terus terang saja kekuatan internal kami di sekolah sangat minim, namun ternyata ada kekuatan eksternal yang sangat besar di luar sana yang selama ini membantu kami. Jadi yakinlah kekuatan itu pasti ada,”tegasnya.
Mendengar penjelasan Kepsek Bantarjati 9 tersebut banyak diantara peserta rombongan yang terharu bahkan ada diantaranya yang menitikan air mata.
“Kami terharu dan apa yang dilakukan di sekolah ini sangat menginspirasi kami untuk diterapkan di Depok”ujar Anis Budiyani salah satu guru yang ikut dalam study banding.
Sementara itu, Drs Suyono, M.Pd, perwakilan Badan Lingkungan (BLH) Kota Depok, mengatakan bahwa program study banding ke SDN Bantarjati 9 tersebut, karena mendapat rekomendasi dari Deputi Kementerian Lingkungan Hidup.
“Dan ternyata rekomendasi beliau tidak salah, kami belajar banyak dari sekolah ini. SDN Bantarjati 9 memang luar biasa, salut atas semua yang sudah dikerjakan di sekolah ini,”ungkapnya.
Dibalik semua pujian yang dilontarkan tersebut, ada juga keluhan dari para pengunjung tersebut, ternyata SDN Bantarjati 9 belum punya Musholla. Padahal menurut catatan yang berkunjung ke sekolah tersebut sangat banyak dan diperkirakan akan terus bertambah. (chris)
Editor: Michelle
Email: beritabogor2002@ gmail.com
Rombongan tersebut diterima langsung Kepala SDN Bantarjati 9, Yayah Komariah, M.Pd bersama sejumlah guru yang hadir.
Dalam penjelasannya Yayah, menerangkan perjalanan panjang sekolahnya, dari mulai panas gersang kumuh miskin (pager kumis) hingga menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri serta sekarang menjadi sekolah sobat bumi.
“Sekolah Adiwiyata tidak hanya sekedar sekolah yang berlingkungan hijau, tapi lebih kepada penekanan sikap cinta lingkungan kepada anak didik,”ungkap Yayah di hadapan rombongan yang telah datang sejak jam 10.00 pagi.
Ditambahkannya perlu kerjakeras dan kerjasama dari semua fihak mulai dari sekolah, komite dan orangtua siswa untuk mewujudkan sikap seperti itu, karena kalau satu saja dari komponen-komponen tersebut tidak synergy, maka akan sangat sulit terealiasasi.
“Kalau dihitung-hitung terus terang saja kekuatan internal kami di sekolah sangat minim, namun ternyata ada kekuatan eksternal yang sangat besar di luar sana yang selama ini membantu kami. Jadi yakinlah kekuatan itu pasti ada,”tegasnya.
Mendengar penjelasan Kepsek Bantarjati 9 tersebut banyak diantara peserta rombongan yang terharu bahkan ada diantaranya yang menitikan air mata.
“Kami terharu dan apa yang dilakukan di sekolah ini sangat menginspirasi kami untuk diterapkan di Depok”ujar Anis Budiyani salah satu guru yang ikut dalam study banding.
Sementara itu, Drs Suyono, M.Pd, perwakilan Badan Lingkungan (BLH) Kota Depok, mengatakan bahwa program study banding ke SDN Bantarjati 9 tersebut, karena mendapat rekomendasi dari Deputi Kementerian Lingkungan Hidup.
“Dan ternyata rekomendasi beliau tidak salah, kami belajar banyak dari sekolah ini. SDN Bantarjati 9 memang luar biasa, salut atas semua yang sudah dikerjakan di sekolah ini,”ungkapnya.
Dibalik semua pujian yang dilontarkan tersebut, ada juga keluhan dari para pengunjung tersebut, ternyata SDN Bantarjati 9 belum punya Musholla. Padahal menurut catatan yang berkunjung ke sekolah tersebut sangat banyak dan diperkirakan akan terus bertambah. (chris)
Editor: Michelle
Email: beritabogor2002@ gmail.com

Tidak ada komentar