Ribuan Petani Jawa Barat Deklarasi Dukungan
Calon Gubernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka menyatakan komitmennya untuk mendukung penegakkan kedaulatan rakyat melalui sektor pertanian.
Hal ini disampaikan langsung Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 5 ini, saat tele-conference dihadapan ribuan petani dan penyuluh pertanian se- Jawa Barat, di desa Sinargalih Jonggol, Kabupaten Bogor, Minggu (4/1/2013)
Dilokasi ini, ribuan petani menyambut gembira motivasi yang disampaikan Rieke Diah Pitaloka. Dengan semangat mereka berseru dan mendeklarasikan Dukungan Petani se- Jawa Barat yang merupakan program unggulan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Saat ditanya, Ny.Sanim (44) petani asal kampung Jati Jonggol mengaku terpicu semangatnya setelah mendengar langsung arahan dari orang yang sangat ia kagumi, Rieke Diah Pitaloka.
"Ibu Rieke juga seorang perempuan, yang memiliki perasaaan yang sama dengan saya, tidak tega melihat kenyataan nasib petani yang kebanyakan tidak memiliki lahan. Kebanyakan petani menggarap lahan pengusaha dengan upah tak seimbang dengan keringat yang bercucuran setiap hari," ungkapnya.
Sementara Ny. Ayem (39) warga dusun Atam Bendungan berharap dengan bergabungnya dengan deklarasi dukungan petani se- Jawa Barat ini akan membawa kemajuan bagi masa depan petani.
"Semoga semua ini membawa keberkahan untuk para petani se Jawa Barat dan kesuksesan Ibu Rieke Diah Pitaloka yang kami cintai memimpin Jawa Barat," harap dia.
"Mari kita wujudkan kedaulatan rakyat melalui sektor pertanian. Jangan mau dijanjikan apapun, apalagi ditindas. Kita masih hutang beras dari negeri orang, padahal di bumi kita lebih subur. Tapi, kenyataannya rakyat semakin tergusur dan belum makmur," ajaknya, dilanjutkan pembagian ribuan batang bibit pohon.
Rieke soroti lahan tidur
Pemanfaatan 400.000 hektare lahan tidur bekas perkebunan diefektifkan untuk meningkatkan produksi pangan di provinsi ini.
"Ada sekitar 400 ribu hektare lahan tidur di Jawa Barat, termasuk lahan eks perkebunan, itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi pangan di provinsi ini," kata dia pada Uji Publik Bidang Ekonomi di Bandung, Minggu (3/2/2013).Rieke menyebutkan masalah kepemilikan lahan merupakan salah satu kendala di Jawa Barat, dimana sebagian besar petai di Jabar hanya sebagai petani penggarap yang tidak memiliki lahan sendiri.
Kondisi itu diperburuk oleh kondisi infrastruktur di sektor pertanian yang belum memadai untuk bisa meningkatkan produktifitas sektor pangan. "Saya sudah 'apruk-aprukan' (blusukan) ke Majalengka dan Subang, dan ternyata instalasi pengolahan pangan hasil panen masih tidak memadai," katanya.
Menurut Rieke, kedaulatan pangan harus ditegakan dengan memanfaatkan semua potensi dan didukung oleh keberpihakan dari pemerintah.
Provinsi Jawa Barat, kata dia harus meningkatkan produktifitas sektor pertanian, namun di sisi lain tetap ramah terhadap lingkungan terutama dalam pemanfaatan pupuk non organik dan insektisida.
"Jepang yang sinar mataharinya tidak sepanjang tahun bisa meningkatkan produksi pangannya. Lha di Jabar kurang subur apa, kita masih kurang pintar menghargai anugerah," katanya. (als)
@fey (sumber eksposnews.com)
Tidak ada komentar