header_ads

Air Sungai Ciliwung Mengadung Zat Berbahaya


CISARUA - Pencemaran akibat penggunaan limbah rumah tangga dan pabrik, seperti deterjen, tinja dan bahan - bahan kimia tak terurai.

Komunitas Peduli Ciliwung Bogor prihatin atas kondisi sungai Ciliwung yang kian parah. Sebab, mulai dari hulu sungai Ciliwung sudah dipadat permukiman, bahkan ada peternakan sapi Cibereum.

Pusat Penelitian Limnologi (ilmu perairan tawar) LIPI kembali mengungkap keberadaan sungai ciliwung tercemar sepanjang 120 km mulai dari hulu Gunung Mas Puncak hingga hilir.

Bahkan air sungai itu ditemukan mengandung merkuri 0,7-1 ppb (bag permiliar). Kandungan merkuri meningkat menjadi 1,8-2,8 ppb di bendung katulampa. Kadar 0,0012 ppb tergolong kronis membahayakan biota, jentik nyamuk pun tak bisa hidup. 


Hal ini akibat penggunaan limbah rumah tangga dan pabrik, seperti deterjen, tinja dan bahan - bahan kimia tak terurai.

Hal ini dikatakan Koordinator Peneliti Yoyok Sudarso. menurutnya, level air ciliwung cibinong mencapai 2,2-2,3 ppb, berarti air sungai tersebut kondisinya sudah akut.

Didalam air sungai ciliwung terdapat kandungan bakteri ecoli 1.600.000-3.000.000 individu/100 cc. dan bakteri fecal coli 280.000-1.600.000 individu/100 cc. "Sehingga, populasi yang ada di sungai Ciliwung mati akibat limbah domestik," jelas Yoyok Sudarso.


Sementara, Kementerian Lingkungan Hidup sudah menetapkan sungai Ciliwung sebagai sungai prioritas untuk pemulihan. Sekitar 92 persen spesies di perairan sungai Ciliwung sudah punah.

Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar kambuaya menyatakan perlu sinergis dalam selamatkan sungai Ciliwung. Kementerian Lingkungan Hidup akan bekerjasama dengan kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertanian. Diantaranya, melalui pembatasan nilai kualitas air sungai.
 

Data Dirjen Sungai dan Pantai pada Kementerian Pekerjaan Umum, Subabdrio pitoyo disebutkan sekitar 350 ribu jiwa atau 71 ribu kepala keluarga yang tinggal di bantaran kali, yang terpadat di kawasan Manggarai dan Kampung Melayu. (cj)
 








Editor: Annisa
Email: beritabogor2002@gmail.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.