header_ads

Serah Terima LKPJ 2012

KOTA - Pertumbuhan ekonomi sampai akhir Tahun 2011 tercatat mencapai 6,19%. Angka ini melampaui pertumbuhan tahun 2010 yang mencapai 6,14%.

Walikota Bogor Diani Budiarto menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2012 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor. Penyerahan dilakukan dalam Rapat Paripurna, Kamis (28/3/2013), yang dipimpin oleh Ketua DPRD Mufti Faoqi.

Penyerahan LKPJ dilakukan sesuai dengan amanat PP No. 3 tahun 2007 yang menyebutkan bahwa LKPJ harus diserahkan paling lambat pada bulan ketiga setelah tahun anggaran berakhir. Penyerahan dilakukan di Gedung DPRD Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat Bogor.

Sebelum menyerahkan LKPJ, Diani mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Bogor sampai dengan akhir Tahun 2011 tercatat mencapai 6,19%. Angka ini mampu melampaui pertumbuhan di Tahun 2010 yang mencapai 6,14%.

“Kita juga bisa menyaksikan dan merasakan pertumbuhan ekonomi yang sedikit banyak berpengaruh pada perbaikan kesejahteraan hidup masyarakat,” kata Diani di depan sekitar 31 anggota DPRD Kota Bogor yang hadir.

Diani menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain didukung oleh nilai investasi yang terus mengalami pertumbuhan. Pada Tahun 2012, investasi di Kota Bogor mampu mencapai nilai Rp 2,6 Trilyun. Artinya, pencapaian tersebut mampu melampaui target RPJMD yang ditetapkan sebesar Rp. 1.003,471 Milyar. Atau mencapai 259,96% dari target.

Pada tahun 2011, Diani menjelaskan inflasi mencapai 2,85%  atau menurun sebesar 3,72% dari inflasi tahun 2010 yang mencapai 6,57%.

Diani juga menjelaskan bahwa pengangguran di Kota Bogor pada Tahun 2011 tercatat berjumlah 44.985 orang. Yang berarti ada pengurangan sebanyak 27.030 orang dari jumlah pengangguran pada tahun 2010 yang tercatat mencapai 72.015 orang. Atau berarti telah terjadi pengurangan jumlah pengangguran sampai 60%.

“Dalam 5 tahun terakhir kondisi perekonomian Kota Bogor memang terus menunjukan peningkatan positif. Terlihat dari peningkatan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama periode 2007-2011,” tambah Diani.

Berdasarkan laporan tersebut, sampai dengan Tahun 2011, angka PDRB Kota Bogor atas dasar angka berlaku telah mencapai Rp 15.487.433.930.000,00. Angka tersebut hampir mencapai dua kali angka PDRB Kota Bogor atas harga berlaku pada Tahun 2007 yang mencapai Rp8.558.035.700.000,00.

Peningkatan juga terjadi pada angka PDRB Kota Bogor atas dasar harga konstan, yang pada Tahun 2011 telah mencapai Rp 5.081.482.690.000,00 Angka ini meningkat dari PDRB Kota Bogor atas harga konstan pada tahun 2007 yang baru mencapai Rp 4.012.743.170.000,00.

“Peningkatan PDRB Kota Bogor dalam kurun waktu 5 tahun terakhir bukan dipicu oleh faktor kenaikan harga ataupun inflasi. Tetapi didorong oleh adanya peningkatan nyata dan cukup signifikan pada kapasitas produksi sektoral,” yakin Diani.

Sementara itu, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan serta sektor angkutan dan komunikasi menjadi sektor yang memberikan berkontribusi terbesar pada PDRB Kota Bogor Tahun 2011. Sektor-sektor di atas mampu berkontribusi sebesar 36,65% terhadap PDRB Kota Bogor atas dasar harga berlaku Tahun 2011. Atau sebesar 28,97% terhadap PDRB Kota Bogor atas dasar harga konstan Tahun 2011.

Tidak aneh, bila kemudian kualitas penduduk Kota Bogor cenderung membaik. Hal ini dapat tercermin dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam tiga tahun terakhir, 2009-2011. “Capaian IPM periode 2009 sampai dengan 2011 selalu menempatkan kota Bogor sebagai peringkat ke empat kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Barat,” ujar Diani.

Setelah menerima LKPJ, Mufti Faoqi mengatakan DPRD segera menindaklanjutinya dengan membentuk Panitia Khusus. Pansus akan dipimpin oleh Andi Surya Wijaya. Setelah pansus terbentuk, akan segera dilakukan rapat kerja, rapat dengar pendapat dengan walikota, masyarakat dan stakeholder terkait. (dian)







Editor: Michelle
Email: beritabogor2002@gmail.com



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.