Aktifis Bebersih Puncak
CISARUA - Aktifis Runtah gelar aksi membersihkan sampah Puncak.
Kepedulian masyarakat Puncak akan kebersihan lingkungan terus mengalir. Sebelumnya, dalam rangka Hari Bumi 22 April 2013 lalu diisii dengan kegiatan bersih –bersih disepanjang Jalan raya Puncak dan Sungai,
Kelompok masyarakat yang menamakan dirinya Aktivis Runtah Puncak kembali melakukan pembersihan sampah di Pinggir Jalan Raya Puncak, tepatnya di Cikamasan, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua.
“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap kebersihan lingkungan di wilayah Puncak” tutur Mogi, Koordinator kegiatan, Jum'at (23/5/2013). Sampah yang akan diangkut dalam satu titik itu mencapai hampir lima truk. Sampah tersebut berasal dari masyrakat dan pengusaha restoran setempat.
Mogi berharap kegiatan ini bisa terus mereka lakukan dan membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di puncak. Dirinya menilai banyak kegiatan lingkungan, khususnya bersih-bersih sampah baik di jalan maupun di sungai dilakukan oleh masyarakat dan aktifis lingkungan di puncak maupun dari luar puncak.
Mirisnya, lanjut Mogi, kepedulian pengusaha Hotel dan Restoran yang mau berpartisipasi dalam kegiatan bersih - bersih sangat minim. “Sudah semestinya para pengusaha lebih respon dan peduli terhadap kebersihan di puncak, karena mereka mendapatkan keuntungan dari kegiatan usahanya disini,” sindirnya.
Puncak yang selama ini dikenal dengan pemandangan yang indah ini, tambah Mogi bersemangat, belakangan ini telah ternodai oleh tumpukan sampah di pelosok Jalan dan Sungai.
"Hal tersebut membuat prihatin tokoh masyarakat dan aktifis lingkungan di Puncak. berbagai kegiatan di gelar guna menggugah kesadaran masyarakat, Pengusaha dan Pemerintah guna mendapatkan puncak yang asri, bersih dan nyaman. Apalagi Puncak adalah tujuan utama pariwisata Kabupaten Bogor dan penyumbang PAD ke 3 di Kabupaten," tambahnya.
Sementara penempatan bak sampah di badan jalan dan trotoar sering menuai kecaman dan protes dari kalangan aktifis pariwisata Puncak. Sebab, bak sampah itu konvesional, bak sampah tanpa tutup, yang menimbulkan pemandangan dan aroma kurang sedap bagi masyarakat dan pengunjung wisata.
Protes dan masukan sudah di sampaikan ke Dinas Terkait, Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Namun, masih tidak ada perubahan, mereka hanya mengangkut sampah yang diletakan oleh masyarakat dan para pengusaha di bak-bak yang ada di sepanjang jalan.
"Kesannya, truk pengangkut sampah dana mengangkut sampah-sampah yang berbayar, sementara tumpukan sampah yang salah satunya di Puncak, yaitu Cikamasan. Seolah menjadi sampah yang tak bertuan, sehingga petugas pengangkut sampah tidak mau mengangkutnya," keluhnya. (cj)
Editor: Annisa Ramadhan
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Kepedulian masyarakat Puncak akan kebersihan lingkungan terus mengalir. Sebelumnya, dalam rangka Hari Bumi 22 April 2013 lalu diisii dengan kegiatan bersih –bersih disepanjang Jalan raya Puncak dan Sungai,
Kelompok masyarakat yang menamakan dirinya Aktivis Runtah Puncak kembali melakukan pembersihan sampah di Pinggir Jalan Raya Puncak, tepatnya di Cikamasan, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua.
“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap kebersihan lingkungan di wilayah Puncak” tutur Mogi, Koordinator kegiatan, Jum'at (23/5/2013). Sampah yang akan diangkut dalam satu titik itu mencapai hampir lima truk. Sampah tersebut berasal dari masyrakat dan pengusaha restoran setempat.
Mogi berharap kegiatan ini bisa terus mereka lakukan dan membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di puncak. Dirinya menilai banyak kegiatan lingkungan, khususnya bersih-bersih sampah baik di jalan maupun di sungai dilakukan oleh masyarakat dan aktifis lingkungan di puncak maupun dari luar puncak.
Mirisnya, lanjut Mogi, kepedulian pengusaha Hotel dan Restoran yang mau berpartisipasi dalam kegiatan bersih - bersih sangat minim. “Sudah semestinya para pengusaha lebih respon dan peduli terhadap kebersihan di puncak, karena mereka mendapatkan keuntungan dari kegiatan usahanya disini,” sindirnya.
Puncak yang selama ini dikenal dengan pemandangan yang indah ini, tambah Mogi bersemangat, belakangan ini telah ternodai oleh tumpukan sampah di pelosok Jalan dan Sungai.
"Hal tersebut membuat prihatin tokoh masyarakat dan aktifis lingkungan di Puncak. berbagai kegiatan di gelar guna menggugah kesadaran masyarakat, Pengusaha dan Pemerintah guna mendapatkan puncak yang asri, bersih dan nyaman. Apalagi Puncak adalah tujuan utama pariwisata Kabupaten Bogor dan penyumbang PAD ke 3 di Kabupaten," tambahnya.
Sementara penempatan bak sampah di badan jalan dan trotoar sering menuai kecaman dan protes dari kalangan aktifis pariwisata Puncak. Sebab, bak sampah itu konvesional, bak sampah tanpa tutup, yang menimbulkan pemandangan dan aroma kurang sedap bagi masyarakat dan pengunjung wisata.
Protes dan masukan sudah di sampaikan ke Dinas Terkait, Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Namun, masih tidak ada perubahan, mereka hanya mengangkut sampah yang diletakan oleh masyarakat dan para pengusaha di bak-bak yang ada di sepanjang jalan.
"Kesannya, truk pengangkut sampah dana mengangkut sampah-sampah yang berbayar, sementara tumpukan sampah yang salah satunya di Puncak, yaitu Cikamasan. Seolah menjadi sampah yang tak bertuan, sehingga petugas pengangkut sampah tidak mau mengangkutnya," keluhnya. (cj)
Editor: Annisa Ramadhan
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Tidak ada komentar