header_ads

Sekda Soroti Kenakalan Remaja Kota Bogor

KOTA - Prilaku remaja saat ini perlu perhatian serius dari Pemkot Bogor. 

Sekretaris Daerah Kota Bogor Aim Halim Hermana menegaskan peran dan tugas guru BP di sekolah- sekolah menghadapi tantangan yang tidak ringan dan bahkan cendrung berat.

Tantangan itu misalnya datang dari derasnya arus globalisasi ditengah para pelajar baik ditingkat SMP maupun SMU/SMK.

Arus golobalisasi ini yang telah berkontribusi besar terhadap pergeseran nilai dan cara pandang sebagaian para pelajar terhadap pergaulan. Rokok, hubungan bebas, atau narkoba dalam konteks pergaulan remaja sekarang acap kali menjadi icon pergaulan yang sah dilakukan para pelajar.

Hal itu diungkapkan Aim Halim mewakili Walikota Bogor  saat membuka sosialisasi pendampingan perlindungan perempuan dan anak bagi guru BP SMP, SMU/SMK Se-Kota Bogor di Gedung Ruang Serba Guna Graha Pool Jl. Merdeka Kota Bogor Rabu (22/5/2013).

Aim megaku sering terkaget-kaget ketika mengetahui bahwa fakta memprihatinkan tentang jumlah perokok pemula yang harus meningkat setiap tahunnya, angka penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar atau para pelajar yang terlibat dalam seks bebas.  “Ini potret sebagain besar remaja kita yang  harus mendapat perhatian serius dari para guru BP Se-Kota Bogor, “ kata Aim.

Persoalan lainnya, sambung Aim, yang harus menjadi sumber perhatian para guru BP adalah fakta bahwa Kota Bogor masuk daerah waspada traficking. Karena, menurut data biro pengembangan sosial sekretraiat Provinsi Jawa Barat, Kota Bogor bersama Sumedang, Kabupaten/Kota Bekasi, Garut, Tasikmalaya, dan Kabupaten Bogor, masuk ke zona atau wilayah II.  Artinya, didaerah-daerah yang masuk zona atau wilayah II memiliki jumlah korban Traficking sedikit, tetapi potensi munculnya korban baru

Inipun kata Aim,  menjadi tantangan besar bagi guru BP untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan tugas keseharian. “Saya berharap forum sosialisasi ini dapat menjadi salah satu sarana yang tepat untuk meningkatkan pemahaman dan keamampuan sebagai guru BP, “ ungkapnya.

Sementara itu,  Kepala BPMKB (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana)  Kota Bogor Irwan Riyanto berharap, kedepan para guru BP  harus lebih berperan aktif untuk memberikan motivasi kepada anak didiknya  "Para guru BP sebagai konseling  harus mampu merubah pola pikir anak didiknya menjadi lebih baik, “ harapnya.

Irwan mengingatkan, bahwa pencegahan dini harus dilakukan oleh guru BP termasuk masyarakat pun ikut berperan aktif, sehingga para remaja dan pelajar di Kota Bogor akan terhindar dari hal – hal yang negatif.

Ia menambahkan, sepanjang tahun 2012  pihaknya mencatat  kasus traficking di Kota Bogor ada 8 kasus, sedangkan untuk tahun 2013 sampai bulan Mei ini tercatat  sudah 2 kasus. (eka)




Editor: MICHELLE
Email: redaksiberitabogor@gmail.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.