Lahirkan Generasi Kapten Tubagus Muslihat
Kota Bogor memiliki sejarah perjuangan dan peristiwa heroik, yakni pertempuran sengit melawan penjajah pada 25 Desember 1945.
Pusat pertempuran itu berada di lokasi yang kini dikenal dengan Jalan Kapten Muslihat. Peristiwa itu memiliki arti yang sangat penting bagi Calon Walikota Bogor, Bima Arya.
"Sering saya katakan, bahwa setiap generasi punya tantangannya masing-masing, tantangan kita sekarang adalah bagaimana menjadikan kota Bogor merdeka dari korupsi, kemiskinan dan kemacetan,” kata pria kelahiran Bogor usai upacara peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-68 di Taman Makam Pahlawan (TMP) Dreded, Sabtu (17/08/13).
Bima Arya mengaku sangat mengidolakan Kapten Muslihat dan Mayor Oking. "Meskipun para pahlawan itu telah tiada, tapi jiwa dan semangatnya masih hidup hingga sekarang. Semangat Kapten Muslihat meletakkan kepentingan orang miskin di atas kepentingan keluarganya,” kata Bima Arya. Dirinya lebih lanjut mengisahkan petuah dari orang tua terdahulu, bahwa Kapten Muslihat menjelang kematiannya telah menyerahkan uang sejumlah Rp600 (uang kertas Jepang -Red) kepada istrinya.
"Uang itu diamanatkan Kapten Muslihat untuk diserahkan kepada fakir miskin”, lanjutnya. Kisah itu tersirat pesan bahwa pemimpin tidak mementingkan diri sendiri maupun kelompoknya melainkan mencintai segenap rakyatnya. Menurut Bima Arya, Kota Bogor menyimpan banyak sejarah besar. Oleh karenanya bagi generasi penerus perlu mempelajari sejarah dengan membaca serta menulis ulang dengan semangat perubahan, menghormati pejuang-pejuang kota Bogor dengan cara mendoakannya, dan yang paling penting adalah mebuat sejarah yang lebih baik dengan merubah kondisi warga Kota Bogor menjadi lebih baik. (hws)
Foto: Upacara HUT RI Ke-68 dan Ziarah di TMP Dreded Kota Bogor, Bima Arya dan Pendukung.
Editor: Alsabili
Email: beritabogor2002@gmail.com
Tidak ada komentar