header_ads

Penyampaian Nota Keuangan Perubahan

KOTA - Walikota Bogor Diani Budiarto menyampaian Nota Keuangan Perubahan APBD Kota Bogor tahun 2013. 

"Perubahan APBD Kota Bogor Tahun 2013, karena  selama lebih dari satu semester telah terjadi berbagai perkembangan yang dapat mempengaruhi dan mengubah struktur APBD Tahun 2013," kata Walikota Bogor Diani Budiarto saat Rapat Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Mufti Faoqi di Gedung DPRD Kota Bogor, Senin (19/8/2013)

 Walikota Bogor menjelaskan target pendapatan daerah sampai dengan akhir tahun 2013 perlu dikoreksi.  Semula  pendapatan daerah ditargetkan bisa mencapai Rp1,387 triliun, Namun sampai akhir tahun diperkirakan dapat mencapai Rp1,505 triliun.

Lebih lanjut dijelaskan, peningkatan pendapatan daerah sampai dengan akhir tahun 2013 dipicu terutama oleh perbaikan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mengalami kenaikan sampai 23,82% sehingga jumlah PAD yang ditetapkan semula sebesar Rp315 miliar lebih pada perubahan kali  ini menjadi Rp390 miliar lebih.

Peningkatan target PAD tersebut didorong oleh perubahan target pendapatan daerah dari Hasil Retribusi Daerah yang naik sebesar 71,45% dan pendapatan pajak daerah yang naik sebesar 18%. Selain itu,  jelas walikota, perubahan target pendapatan daerah juga dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan yang bersumber dari Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai mencapai 13,42% sehingga jumlah keseluruhannya terkoreksi dari Rp284,71 milar menjadi Rp322,91 miliar

Komponen terbesar yang berkontribusi pada kenaikan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah adalah pos Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bertambah sebesar Rp28,2 miliar sehingga total Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 mencapai Rp28,33 miliar. Sedangkan sektor belanja daerah, terdapat beberapa tambahan kebutuhan belanja yang perlu dipenuhi dalam menuntaskan program dan kegiatan yang sudah dianggarkan pada APBD Kota Bogor Tahun 2013.

Peningkatan belanja daerah dipicu oleh pos Belanja Tidak Langsung yang mengalami kenaikan 3,86% sehingga jumlah keseluruhan Belanja Tidak Langsung terkoreksi dari Rp800,84 miliar naik menjadi Rp831,71 miliar.

Pada pos Belanja Tidak Langsung, anggaran yang memacu peningkatan adalah bertambahnya pos Belanja Hibah sebesar 36,98% dari target semula Rp55,44 miliar, menjadi Rp75,93  miliar,

Walikota Diani Budiarto  mengakui, bahwa kenaikan Belanja Tidak Langsung memang tidak sebesar kenaikan yang terjadi pada Belanja Langsung, karena kenaikan Belanja Langsung mencapai 13,52% sehingga jumlah Belanja Langsung terkoreksi dari Rp741,21 miliar menjadi Rp841,43 miliar. Kenaikan Belanja Langsung ini, jelas Diani, dipicu oleh kenaikan Belanja Barang dan Jasa sebesar 15,58% dan Belanja Modal sebesar 15,34%.

Sementara sektor pembiayaan daerah, terdapat penambahan penerimaan pembiayaan daerah sebesar 0,21% akibat adanya penyesuaian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SILPA), sehingga Sisa Lebih Anggaran Tahun Sebelumnya, terkoreksi menjadi  Rp167 miliar. Juga terdapat penambahan penerimaan Pinjaman Daerah sebesar 105,71% sehingga jumlah Penerimaan Pinjaman Daerah menjadi Rp 36 miliar., “Jadi, total jumlah penerimaan pembiayaan daerah mencapai Rp 233,99 miliar lebih, jelasnya.

Sedangkan pada aspek Pengeluaran Pembiayaan Daerah, yang berubah adalah komponen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah dengan jumlahnya yang bertambah 36,10%  sehingga jumlah Penyertaaan Modal Pemerintah Daerah tahun 2013 terkoreksi menjadi Rp43,21 miliar.

Di samping itu, kata Diani, juga terdapat komponen pemberian pinjaman daerah yang naik 105,20% sehingga jumlahnya mencapai Rp36,93 miliar. Dengan demikian jumlah pengeluaran pembiayaan daerah mencapai Rp90.83 miliar.

“Maka, berdasarkan besaran jumlah penerimaan pembiayaan daerah dan jumlah pengeluaran pembiayaan daerah, maka tercatat pembiayan neto sebesar Rp143.16 miliar, “ papar Diani dihadapan anggota DPRD Kota Bogor. (yan)





Sumber: Humas Walikota bogor
Editor: MICHELLE
Email: redaksiberitabogor@gmail.com




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.