Petambak Ikan Merugi
CISEENG – Petambak ikan di wilayah Kecamatan Ciseeng mulai merugi.
Faktor cuaca yang kini tidak menentu membuat ikan-ikan peliharaan mereka banyak yang mati. Jumlahnya pun tidak sedikit, bahkan mencapai ratusan ribu ekor.
“Banyak ikan saya yang mati karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Jumlahnya mencapai ratusan ribu ekor,” kata petambak ikan, Supendi, kemarin.
Lebih lanjut Supendi mengatakan, ikan-ikan tersebut mati karena serangan jamur. Meski sudah berusaha diantisipasi dengan berbagai macam cara, namun jamur tetap menyerang hingga mengakibatkan ikan-ikan peliharaannya banyak yang mati.
“Faktor utamanya adalah karena jamur. Jamur-jamur ini muncul di setiap pergantian musim. Kita sudah berupaya mengantisipasinya, namun tidak berhasil,” jelasnya.
Terkait dengan bantuan dari pemerintah Kabupaten Bogor, Supendi mengatakan jika saat ini pihak Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bogor belum turun tangan untuk memberikan bantuan.
“Sampai saat ini kita belum mendapatkan bantuan dari Disnakan untuk mengatasi permasalahan ini,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan pedagang ikan hias, Edi Supatma. Warga Kecamatan Kemang ini mengatakan, pihaknya terpaksa menghentikan permintaan ikan hias karena serangan jamur ini. Pasalnya, jamur itu tetap menyerang ikan-ikan yang dijualnya. Jika mengambil banyak ikan hias dari para petani, Edi merasa takut akan mengalami kerugian yang lebih besar.
“Jamur ini menyerang ikan hias dan ikan konsumsi. Karena itu, saya menghentikan dulu permintaan ikan hiasnya,” katanya. (ken)
Editor: Annisa Ramadhan
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Faktor cuaca yang kini tidak menentu membuat ikan-ikan peliharaan mereka banyak yang mati. Jumlahnya pun tidak sedikit, bahkan mencapai ratusan ribu ekor.
“Banyak ikan saya yang mati karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Jumlahnya mencapai ratusan ribu ekor,” kata petambak ikan, Supendi, kemarin.
Lebih lanjut Supendi mengatakan, ikan-ikan tersebut mati karena serangan jamur. Meski sudah berusaha diantisipasi dengan berbagai macam cara, namun jamur tetap menyerang hingga mengakibatkan ikan-ikan peliharaannya banyak yang mati.
“Faktor utamanya adalah karena jamur. Jamur-jamur ini muncul di setiap pergantian musim. Kita sudah berupaya mengantisipasinya, namun tidak berhasil,” jelasnya.
Terkait dengan bantuan dari pemerintah Kabupaten Bogor, Supendi mengatakan jika saat ini pihak Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bogor belum turun tangan untuk memberikan bantuan.
“Sampai saat ini kita belum mendapatkan bantuan dari Disnakan untuk mengatasi permasalahan ini,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan pedagang ikan hias, Edi Supatma. Warga Kecamatan Kemang ini mengatakan, pihaknya terpaksa menghentikan permintaan ikan hias karena serangan jamur ini. Pasalnya, jamur itu tetap menyerang ikan-ikan yang dijualnya. Jika mengambil banyak ikan hias dari para petani, Edi merasa takut akan mengalami kerugian yang lebih besar.
“Jamur ini menyerang ikan hias dan ikan konsumsi. Karena itu, saya menghentikan dulu permintaan ikan hiasnya,” katanya. (ken)
Editor: Annisa Ramadhan
Email: redaksiberitabogor@gmail.com

Tidak ada komentar