H.Ahmad Heryawan: Selamat Idul Fitri 1434H/2013M
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Mengucapkan
SELAMAT HARI RAYA
IDUL FITRI 1434 Hijriyah
o
Khutbah Iedul Fitri 1434, Lapangan Gasibu Bandung
"Taqwa Muncul Dalam Dua Dimensi Kehidupan"
Oleh: H.Ahmad Heryawan
Taqwa harus muncul dalam dua dimensi kehidupan. Dimensi yang pertama adalah diimensi moral dan dimensi kedua yaitu profesionalisme.
Dimensi moralitas maknanya adalah sosok yang bertaqwa itu berada ditengah-tengah masyarakat, hadir dengan penuh moralitas berakhlaq mulia. Dia merasa dilihat, didengar dan diawasi gerak-geriknya oleh Allah Taala.
Dimensi kedua yang merupakan profesionalisme memiliki makna bahwa mereka harus tampil dengan keahliannya untuk mengelola sumber daya alam.
Seorang manusia selain diwajibkan untuk beribadah dan berakhlaq mulia juga dituntut memiliki keahlian mengolah alam semesta. Sebab manusia selain hamba Allah juga merupakan "khalifah fil ardi yang dengan mengelola alam semesta maka alam ini akan memiliki nilai lebih yang kemudian akan menghadirkan kesejahteraan.
Dengan kesejahteraan, sejatinya akan membuat manusia dapat beribadah dengan lebih khusyuk lagi.
Disinilah bertemunya pemikiran dimana kita harus mampu menghadirkan sistem pembinaa sumber daya manusia yang dapat melahirkan manusia-manusia yang handal dengan ketaqwaan paripurna dan keahlian penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mumpuni.
Jika memahami dengan pemahaman ketaqwaan seperti ini, maka kita sesungguhnya sedang membangun negeri impian yang dicita-citakan bersama, yaitu negeri yang hadir dimana masyarakatnya terdidik, sehat, berdaya saing ekonomi, penuh toleransi, pekerja keras dan penuh keberkahan berupa kemakmuran dan ketaqwaan.
Oleh: H.Ahmad Heryawan
Taqwa harus muncul dalam dua dimensi kehidupan. Dimensi yang pertama adalah diimensi moral dan dimensi kedua yaitu profesionalisme.
Dimensi moralitas maknanya adalah sosok yang bertaqwa itu berada ditengah-tengah masyarakat, hadir dengan penuh moralitas berakhlaq mulia. Dia merasa dilihat, didengar dan diawasi gerak-geriknya oleh Allah Taala.
Dimensi kedua yang merupakan profesionalisme memiliki makna bahwa mereka harus tampil dengan keahliannya untuk mengelola sumber daya alam.
Seorang manusia selain diwajibkan untuk beribadah dan berakhlaq mulia juga dituntut memiliki keahlian mengolah alam semesta. Sebab manusia selain hamba Allah juga merupakan "khalifah fil ardi yang dengan mengelola alam semesta maka alam ini akan memiliki nilai lebih yang kemudian akan menghadirkan kesejahteraan.
Dengan kesejahteraan, sejatinya akan membuat manusia dapat beribadah dengan lebih khusyuk lagi.
Disinilah bertemunya pemikiran dimana kita harus mampu menghadirkan sistem pembinaa sumber daya manusia yang dapat melahirkan manusia-manusia yang handal dengan ketaqwaan paripurna dan keahlian penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mumpuni.
Jika memahami dengan pemahaman ketaqwaan seperti ini, maka kita sesungguhnya sedang membangun negeri impian yang dicita-citakan bersama, yaitu negeri yang hadir dimana masyarakatnya terdidik, sehat, berdaya saing ekonomi, penuh toleransi, pekerja keras dan penuh keberkahan berupa kemakmuran dan ketaqwaan.
H. Ahmad Heryawan
Khotib pada Sholat Sunnat Iedul Fitri 1434 H, Kamis (8/8/2013) di Lapangan Gasibu Bandung.
Khotib pada Sholat Sunnat Iedul Fitri 1434 H, Kamis (8/8/2013) di Lapangan Gasibu Bandung.
o
Tidak ada komentar