Waspada Lintasan Kereta
Pemudik diharapkan tetap waspadai saat melintasi pintu kereta tak dijaga.
PT Kereta Api Indonesia menghimbau kepada para pemudik yang menggunakan kendaraan untuk berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api sebidang tanpa penjagaan.
Kepala PT KAI Daerah Operasional 2 Bandung, Pudjo Leksono mengatakan tidak sedikit terjadi kecelakaan tabrakan antara kereta dengan kendaraan saat melintas di pintu perlintasan yang tidak dijaga.
“Beberapa pintu perlintasan sebidang yang tidak dijaga sempat terjadi beberapa kejadian tambrakan akibat pengendara langsung menerobos tanpa hati-hati,” ucapnya.
Menurut Pudjo dari sekitar 698 pintu perlintasan yang ada di wilayah Daops 2 Bandung hampir 17 persen atau 122 pintu perlintasan tidak dijaga. “Untuk antisipasi terjadinya kecelakaan, kita dari Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah memasang spanduk-spanduk untuk lebih waspada saat melintasi perlintasan kereta,” ujar Pudjo, kepada wartawan di Ruang Rapat Kantor PT KAI Daops 2 Bandung, Jl Stasiun Selatan, akhir pekan kemarin.
Pusjo menghimbau kepada pemerintah daerah untuk berperan aktif melakukan penjagaan terhadap jalur alternative lebaran yang melintasi rel kereta yang tidak dijaga. “Aparat setempat untuk daerah-daerah yang dilewati jalur alternative perlu dijaga termasuk oleh polisi disamping dijaga oleh petugas perlintasan ekstra dari kita,” katanya.
Perlu diketahui, berdasarkan data dari Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan tercatat jumlah perlintasan sebidang di seluruh Indonesia mencapai 8.500, dari jumlah tersebut 2.500 yang ditutup dan sisanya tidak dijaga, baik itu liar maupun resmi. (par)
Editor: Handi Rsd
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
PT Kereta Api Indonesia menghimbau kepada para pemudik yang menggunakan kendaraan untuk berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api sebidang tanpa penjagaan.
Kepala PT KAI Daerah Operasional 2 Bandung, Pudjo Leksono mengatakan tidak sedikit terjadi kecelakaan tabrakan antara kereta dengan kendaraan saat melintas di pintu perlintasan yang tidak dijaga.
“Beberapa pintu perlintasan sebidang yang tidak dijaga sempat terjadi beberapa kejadian tambrakan akibat pengendara langsung menerobos tanpa hati-hati,” ucapnya.
Menurut Pudjo dari sekitar 698 pintu perlintasan yang ada di wilayah Daops 2 Bandung hampir 17 persen atau 122 pintu perlintasan tidak dijaga. “Untuk antisipasi terjadinya kecelakaan, kita dari Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah memasang spanduk-spanduk untuk lebih waspada saat melintasi perlintasan kereta,” ujar Pudjo, kepada wartawan di Ruang Rapat Kantor PT KAI Daops 2 Bandung, Jl Stasiun Selatan, akhir pekan kemarin.
Pusjo menghimbau kepada pemerintah daerah untuk berperan aktif melakukan penjagaan terhadap jalur alternative lebaran yang melintasi rel kereta yang tidak dijaga. “Aparat setempat untuk daerah-daerah yang dilewati jalur alternative perlu dijaga termasuk oleh polisi disamping dijaga oleh petugas perlintasan ekstra dari kita,” katanya.
Perlu diketahui, berdasarkan data dari Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan tercatat jumlah perlintasan sebidang di seluruh Indonesia mencapai 8.500, dari jumlah tersebut 2.500 yang ditutup dan sisanya tidak dijaga, baik itu liar maupun resmi. (par)
Editor: Handi Rsd
Email: redaksiberitabogor@gmail.com

Tidak ada komentar