header_ads

Beras Raskin Digerogoti "Tikus"

CIBINONG - Kawanan “tikus” menggerogoti beras Raskin bukan kabar bohong. 

Sejumlah warga Bojonggede mengeluhkan adanya oknum yang menjual beras untuk rakyat miskin (Raskin) ke sejumlah pedagang dan warung makanan.

Akibatnya, banyak warga yang berhak tidak mendapat jatah beras yang harganya jauh lebih murah dari harga beras di pasar itu. "Kita tidak pernah kebagian beras Raskin pak, padahal saya lihat sendiri kalau beras itu dijual oknum menggunakan mobil angkot," kata seorang warga Bojong Baru yang enggan disebut namanya.

Tak hanya itu, warga penerima beras Raskin di Kecamatan Ciawi mengeluhkan adanya penyusutan antara  2 kilogram -3 kilogram dari 15 kilogram yang diterima setiap warga. Selain itu kualitasnya yang buruk, banyak kutuk dan bau apek. 

Beras raskin  untuk wilayah Kabupaten Bogor dialurkan dari gudang Dolog di Cianjur sebagai distributor raskin Bogor. Menurut sejumlah penerima raskin, berasnya cenderung berwarna kuning, bau apek dan berbubuk.  


“Kalau dimasak malah menjadi bubur. Jika beli di warung, kami tak mampu. Saat ini harga beras paling murah  Rp 6.400 per liter,” ,” keluh Jainudin, warga RT 02/01, Desa Ciawi, Minggu (1/9/2013).

Berkurang jatah raskin ini diakui Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Ciawi, Wildan yang  mengatakan, kualitas raskin cenderung mengalami penurunan. “Selain itu raskin yang dikirim  sering menyusut. Seharusnya satu karung berisi 15 kg. Namun saat ditimbang, hanya 12 kg,” katanya  Sedangkan  penerima raskin di Kecamatan Ciawi tercatat 3.192 ruam tangga sasaran (RTS) dengan jumlah raskin  47.880 kg dan harganya Rp 7.500 per  3 liter.

Sementara, Anggota Komisi D DPRD  Chusnul Khotimah berjanji segera menindaklanjuti masalah ini. “Saya akan mengusulkan dalam rapat komisi agar segera memanggil Dolog Cianjur sebagai supplier raskin di Kabupaten Bogor,” tegasnya.

Dirinya meminta komisi  sidak ke gudang Dolog Cianjur. “Kami akan pantau siapa oknum yang bermain. Harus ada sanksi pidana mengenai hal ini,” kecamnya seraya bereharap Kades harus vokal terhadap penurunan kualitas dan penyusutan kuantitas raskin, sebab mereka kepala pemerintahan  yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. (als)






Editor: Alsabili
Email: redaksiberitabogor@gmail.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.