DPRD Dukung Daerah Otonom Bobar
CIBINONG - Calon Ibukota Kabupaten Bogor Barat masih perdebatan.
Dalam Rapat Paripurna DPR RI, 24 Oktober 2013 lalu, disebutkan Cigudeg. Namun di tingkat masyarakat masih berkembang nama Leuwiliang.
Leuwiliang dinilai sebagai ibukota bakal Kabupaten Bogor Barat yang terbaik karena di kecamatan ini bertumpuk hampir seluruh potensi kekayaan Bogor Barat, mulai dari pariwisata, pertanian dan juga tambang.
Menurut Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bogor, Wasto Sumarno, Cigudeg hampir dapat dipastikan akan menjadi ibukota Kabupaten Bogor Barat sesuai dengan rekomendasi hasil pengkajian yang dilakukan tim ahli, termasuk referensi dari tim pengkaji asal Universitas Pajajaran Bandung.
"Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor, dan tim yang ditugaskan, juga DPRD, sampai kini terus melengkapi semua persyaratan untuk melengkapi RUU Pemekaran Bobar," kata Wasto kepada PAKAR di Cibinong, Rabu (30/10/2013).
Termasuk yang terus dilengkapi adalah status tanah untuk lokasi ibukota di Cigudeg itu, mengingat lahan yang akan dijadikan pusat pemerintahannya Kabupaten Bogor Barat adalah lahan PTPN milik BUMN. "Penentuan untuk lahan ini nantinya apakah harus di ruilslagh (tukar guling) atau ganti untung, atau harus melalui opsi lain misalnya dihibahkan," terangnya.
Dirinya menjelaskan, proses pendirian Ibukota Kabupaten Bogor Barat diharapkan bisa secepatnya berjalan agar masuk dalam persidangan DPR RI akhir 2013 ini juga. "Pihak PTPN sudah menyatakan siap, kini tinggal menunggu jawaban dari BUMN saja," jelasnya.
"Dari Pemerintah Kabupaten Bogor sendiri tidak ada masalah. Pemkab yang akan mendampingi pemekaran selama 3 tahun, sudah mengalokasikan bantuan anggaran untuk biaya pemilukada pertama sebesar Rp53 miliar, dengan jumlah total Rp 150 miliar," kata Wasto.
Aset-aset lain yang ada di wilayah pemekaran atau di daerah otomi baru itu, juga sudah disetujui dan sudah resmi berdasarkan hasil persetujuan Paripurna DPRD bersama Bupati Bogor. DPRD terus berjuang untuk pemekaran," tambahnya.. (sun)
Editor: Annisa R
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Dalam Rapat Paripurna DPR RI, 24 Oktober 2013 lalu, disebutkan Cigudeg. Namun di tingkat masyarakat masih berkembang nama Leuwiliang.
Leuwiliang dinilai sebagai ibukota bakal Kabupaten Bogor Barat yang terbaik karena di kecamatan ini bertumpuk hampir seluruh potensi kekayaan Bogor Barat, mulai dari pariwisata, pertanian dan juga tambang.
Menurut Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bogor, Wasto Sumarno, Cigudeg hampir dapat dipastikan akan menjadi ibukota Kabupaten Bogor Barat sesuai dengan rekomendasi hasil pengkajian yang dilakukan tim ahli, termasuk referensi dari tim pengkaji asal Universitas Pajajaran Bandung.
"Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor, dan tim yang ditugaskan, juga DPRD, sampai kini terus melengkapi semua persyaratan untuk melengkapi RUU Pemekaran Bobar," kata Wasto kepada PAKAR di Cibinong, Rabu (30/10/2013).
Termasuk yang terus dilengkapi adalah status tanah untuk lokasi ibukota di Cigudeg itu, mengingat lahan yang akan dijadikan pusat pemerintahannya Kabupaten Bogor Barat adalah lahan PTPN milik BUMN. "Penentuan untuk lahan ini nantinya apakah harus di ruilslagh (tukar guling) atau ganti untung, atau harus melalui opsi lain misalnya dihibahkan," terangnya.
Dirinya menjelaskan, proses pendirian Ibukota Kabupaten Bogor Barat diharapkan bisa secepatnya berjalan agar masuk dalam persidangan DPR RI akhir 2013 ini juga. "Pihak PTPN sudah menyatakan siap, kini tinggal menunggu jawaban dari BUMN saja," jelasnya.
"Dari Pemerintah Kabupaten Bogor sendiri tidak ada masalah. Pemkab yang akan mendampingi pemekaran selama 3 tahun, sudah mengalokasikan bantuan anggaran untuk biaya pemilukada pertama sebesar Rp53 miliar, dengan jumlah total Rp 150 miliar," kata Wasto.
Aset-aset lain yang ada di wilayah pemekaran atau di daerah otomi baru itu, juga sudah disetujui dan sudah resmi berdasarkan hasil persetujuan Paripurna DPRD bersama Bupati Bogor. DPRD terus berjuang untuk pemekaran," tambahnya.. (sun)
Editor: Annisa R
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Tidak ada komentar