header_ads

KOTA - Rencana optimalisasi Terminal Baranangsiang.

Grup Trivo selaku pengembang telah siap mengerjakan ren­cana optimalisasi Terminal Baranang­siang, Bogor menjadi terminal modern terpadu yang mengintegrasikan fungsi terminal dan properti komersial. 


Melalui PT Panca­karya Grahatama Indonesia (PGI), me­reka telah meneken kerjasama dengan Pe­merintah Kota Bogor masa kepe­mimpinan Diani Budiarto. Kerjasama ini berpola ba­ngun-guna-serah (built-operate-transfer) se­nilai Rp462,86 miliar. 

Ren­cana konversi wajah Terminal Bara­nang­siang seluas 21.415 meter per­segi tersebut mulai berembus sejak 29 Juni 2012. Rencana ini men­jadi kontroversial karena selain meng­ubah tampilan terminal menjadi lebih modern, juga dianggap me­ng­ubah fungsi tata ruang kota.

CEO Grup Trivo, Ian­ Wisan, mengaku sebagai pembangun pihaknya masih menunggu ranca­ngan final dari proyek tersebut. "Oleh karena itu, kami belum bisa memberikan informasi rinci me­ngenai rancangan keseluruhan pro­yek ini. Kami masih menunggu. Begitu ada perintah untuk mem­bangun, ya kami langsung lak­sa­nakan," ujarnya, seperti dikutip BERITA BOGOR di PAKAR, kemarin.

Pengembang ini digawangi oleh tiga sekawan yak­ni Calvin Lukmantara, Robert Yapari dan Ian Wisan. Ketiganya me­ngawali bisnis di sektor properti dengan menginvestasikan dana di kios-kios Tanah Abang yang ke­mu­dian disewakan kembali. Ketiganya mendirikan Grup Trivo pada tahun 2006, setelah lebih dari 10 tahun malang melintang sebagai investor properti individual

.
PGC merupakan proyek perdana mereka hasil dari akuisisi senilai Rp250 miliar melalui PT Wahana Cipta Sejahtera. PGC mendulang sukses dengan mencatat tingkat hu­nian 100 persen. Propertini ini ber­diri di atas lahan seluas 1,9 hektar dengan luas bangunan mencapai 110.000 meter persegi, terdiri atas 10 lantai yang merangkum 6 lantai pertokoan (3.127 unit kios dan kon­ter) dan 4 lantai parkir.
 

Sementara SGC menempati area seluas 1,4 hektar dengan dimen­si bangunan 60.000 meter per­segi (5 lantai) yang di dalamnya ter­da­­pat 1.684 kios dan konter. Lain lagi dengan Tangcity, portofolio ini bo­leh dibilang merupakan signa­ture project mereka. Selain skalanya ter­besar, dengan lahan seluas 10 hek­tar, estimasi nilai proyek ju­ga tak kalah akbar yakni Rp5 tri­liun. (red)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.