Warga Diminta Lestarikan Sungai
KOTA - Memperingati Hari Sungai Sedunia.
Walikota Bogor Diani Budiarto mengajak kepada masyarakat untuk peduli terhadap kondisi aliran sungai dan kondisi lingkungan sekitar daerah aliran sungai.
Sungai menjadi sumberdaya alam yang masih bisa dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan yang akan dijalani baik oleh masyarakat sekarang maupun generasi yang akan datang.
Walikota mengakui masih ada prilaku yang tidak baik yang ditunjukan oleh rata-rata masyarakat Indonesia diberbagai daerah termasuk di Kota Bogor terhadap aliran sungai. Belakangan ini sungai yang mengalir diperkotaan dijadikan halaman belakang dari deretan rumah–rumah penduduk dan dimanfaatkan sebagai pembuangan limbah rumah tangga dan menjadi tempat pembuangan sampah terpanjang.
“Akibatnya, kondisi air di semua aliran sungai tercemar, “ungkap walikota Bogor dalam sambutanya disampaikan Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Dampak Lingkungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor Shahlan Rasyidi, Rabu (30/10/2013)
Walikota menjelaskan, lingkungan sungai menjadi area yang tidak indah dipandang mata tidak nyaman ditempati dan menjadi area yang cenderung kumuh.
Sungai Ciliwung dan Cisadane beserta aliran anak sungai Cidepit dan Cipakancilan merupakan sumber kehidupan yang penting.
"Apalagi aliran sungai Cisadane merupakan salah satu pemasok bahan baku kebutuhan air bersih yang dikelola oleh PDAM Tirta Pakuan. Karena itu, perlu dirawat dan dilindungi dari pencemaran yang lebih parah dan lebih berat,“ ungkapnya.
Untuk menyelamatkan DAS, Pemerintah Kota Bogor telah mengupayakan perbaikan sanitasi diwilayah-wilayah permukiman pinggir sungai dengan tujuan supaya masyarakat bisa mengubah kebiasaan lama mereka yang membuang aliran rumah tangga ke aliran sungai.
Dibeberapa kawasan permukiman telah dilaksanakan proyek percontohan dengan membangun sarana MCK umum yang dapat dipergunakan masyarakat supaya mereka tidak lagi membuang hajat di sungai.
Gerakan pelajar cinta sungai yang digagas Gubernur Jawa Barat melibatkan sekitar 350 pelajar SMA, dan SMK di Kota Bogor. Sayangnya, para pelajar tersebut tidak terjun ke sungai untuk membersihan sampah-sampah di aliran sungai. (eka)
Foto aktivis WALHI membersihkan sungai Ciliwung.
Editor: MICHELLE
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Walikota Bogor Diani Budiarto mengajak kepada masyarakat untuk peduli terhadap kondisi aliran sungai dan kondisi lingkungan sekitar daerah aliran sungai.
Sungai menjadi sumberdaya alam yang masih bisa dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan yang akan dijalani baik oleh masyarakat sekarang maupun generasi yang akan datang.
Walikota mengakui masih ada prilaku yang tidak baik yang ditunjukan oleh rata-rata masyarakat Indonesia diberbagai daerah termasuk di Kota Bogor terhadap aliran sungai. Belakangan ini sungai yang mengalir diperkotaan dijadikan halaman belakang dari deretan rumah–rumah penduduk dan dimanfaatkan sebagai pembuangan limbah rumah tangga dan menjadi tempat pembuangan sampah terpanjang.
“Akibatnya, kondisi air di semua aliran sungai tercemar, “ungkap walikota Bogor dalam sambutanya disampaikan Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Dampak Lingkungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor Shahlan Rasyidi, Rabu (30/10/2013)
Walikota menjelaskan, lingkungan sungai menjadi area yang tidak indah dipandang mata tidak nyaman ditempati dan menjadi area yang cenderung kumuh.
Sungai Ciliwung dan Cisadane beserta aliran anak sungai Cidepit dan Cipakancilan merupakan sumber kehidupan yang penting.
"Apalagi aliran sungai Cisadane merupakan salah satu pemasok bahan baku kebutuhan air bersih yang dikelola oleh PDAM Tirta Pakuan. Karena itu, perlu dirawat dan dilindungi dari pencemaran yang lebih parah dan lebih berat,“ ungkapnya.
Untuk menyelamatkan DAS, Pemerintah Kota Bogor telah mengupayakan perbaikan sanitasi diwilayah-wilayah permukiman pinggir sungai dengan tujuan supaya masyarakat bisa mengubah kebiasaan lama mereka yang membuang aliran rumah tangga ke aliran sungai.
Dibeberapa kawasan permukiman telah dilaksanakan proyek percontohan dengan membangun sarana MCK umum yang dapat dipergunakan masyarakat supaya mereka tidak lagi membuang hajat di sungai.
Gerakan pelajar cinta sungai yang digagas Gubernur Jawa Barat melibatkan sekitar 350 pelajar SMA, dan SMK di Kota Bogor. Sayangnya, para pelajar tersebut tidak terjun ke sungai untuk membersihan sampah-sampah di aliran sungai. (eka)
Foto aktivis WALHI membersihkan sungai Ciliwung.
Editor: MICHELLE
Email: redaksiberitabogor@gmail.com
Tidak ada komentar