Kendi Kuswara: Cintanya Terhadap Budaya Patut Menjadi Kebanggaan
CILEUNGSI - Dalang Cilik Kelas Dunia, Kendi Kuswara merupakan pelajar SMKN 1 Cileungsi yang memiliki prestasi, idealisme dan semangat mempertahankan kebudayaan wayang golek sebagai seni tradisional Jawa Barat.
Warga Kampung Tunggilis Desa Jatisari Kecamatan Cileungsi ini memiliki kemampuan menjadi Dalang Wayang Golek kelas dunia. Selain kerap tampil menjadi dalang diberbagai pagelaran golek di tanah air hingga merambah negara tetangga.
“Cinta saya terhadap budaya Indonesia khususnya wayang golek tidak akan pernah luntur. Sebagai orang sunda asli saya sangat mencintai kebudayaan wayang golek karena kalau sudah memainkan wayang golek saya memiliki kebanggaan yang tidak bisa dibandingkan dengan apa pun," katanya.
Dengan menjadi dalang, lanjut dia, saya ingin mempertahankan dan melestarikan budaya wayang golek yang merupakan warisan terbesar yang harus dikenal dan dilestarikan oleh generasi pemuda. Talenta menjadi dalang dimulainya sejak kelas 2 SD dan sejak itu ia sudah mulai tampil menjadi dalang dalam kegiatan sekolah.
“Saat ini saya kerap tampil sebulan sekali di beberapa daerah, seperti Bandung, Yogyakarta dan Jawa Tengah. Selain pernah tampil di beberapa daerah di tanah air juga pernah tampil di Jerman. Saat itu saya terpilih untuk mewakili pelajar se-Indonesia yang memiliki talenta sebagai Dalang pada pergelaran wayang golek di Kedutaan Indonesia di Jerman," kata pelajar kelas 1 SMK ini. (red)
Twitter
Facebook
Warga Kampung Tunggilis Desa Jatisari Kecamatan Cileungsi ini memiliki kemampuan menjadi Dalang Wayang Golek kelas dunia. Selain kerap tampil menjadi dalang diberbagai pagelaran golek di tanah air hingga merambah negara tetangga.
“Cinta saya terhadap budaya Indonesia khususnya wayang golek tidak akan pernah luntur. Sebagai orang sunda asli saya sangat mencintai kebudayaan wayang golek karena kalau sudah memainkan wayang golek saya memiliki kebanggaan yang tidak bisa dibandingkan dengan apa pun," katanya.
Dengan menjadi dalang, lanjut dia, saya ingin mempertahankan dan melestarikan budaya wayang golek yang merupakan warisan terbesar yang harus dikenal dan dilestarikan oleh generasi pemuda. Talenta menjadi dalang dimulainya sejak kelas 2 SD dan sejak itu ia sudah mulai tampil menjadi dalang dalam kegiatan sekolah.
“Saat ini saya kerap tampil sebulan sekali di beberapa daerah, seperti Bandung, Yogyakarta dan Jawa Tengah. Selain pernah tampil di beberapa daerah di tanah air juga pernah tampil di Jerman. Saat itu saya terpilih untuk mewakili pelajar se-Indonesia yang memiliki talenta sebagai Dalang pada pergelaran wayang golek di Kedutaan Indonesia di Jerman," kata pelajar kelas 1 SMK ini. (red)