Walikota Dan Wakil Bupati Bogor Bangun Sinergitas Pembangunan
BERITA BOGOR - Ajang Hari Jadi Bogor (HJB) ke 532, Pemkab Bogor akan memamerkan hasil revitalisasi pertanian yang selama lima tahun diprogramkan.
Wakil Bupati Bogor Nurhayanti menegaskan, dalam rangka mewujudkan pembangunan yang adil dan merata, sinergitas Kota dan Kabupaten Bogor Mutlak harus dilakukan. Hal tersebut dikatakan Nurhayanti saat memberikan materi pada dialog publik di Aula radio milik pemerintah di Bogor.
"Sinergitas mutlak harus kita lakukan, saat ini kerjasama kita sudah bangun melalui Bogor Economic Summit. Soal terminal, transportasi, dan lain-lain kita terus bangun koordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor dan itu sudah berlangsung sejak 20 tahun yang lalu. Saat ini yang perlu dilakukan hanya memperkuat kerjasama tersebut", papar Wakil Bupati.
Mengenai kerjasama di bidang pelayanan publik, masyarakat Kabupaten dan Kota Bogor tidak perlu merasa dilayani oleh dua pemerintah, tapi kita adalah sebuah kesatuan dalam melayani masyarakat.
"Mengenai persolan pembuangan sampah, pada hakekatnya persoalan Kota Bogor adalah persoalan Kabupaten Bogor. Maka persoalan pembuangan sampah juga merupakan persoalan bersama yang terus kita cari jalan keluarnya bersama-sama", terang Nurhayanti.
Mengenai Kabupaten Bogor, lanjut Nurhayanti, Kabupaten Bogor untuk menjadi Kabupaten termaju di Indonesia dengan 25 penciri nya, itu bukan isapan jempol belaka. Tapi itulah yang akan kita capai dan sudah berjalan. Laju perekonomian kita contohnya, meningkat menjadi 6,3 persen, ini melebihi laju perekonomian di tingkat pusat.
Senada dengan Nurhayanti, Walikota Bogor Bima Arya juga mengatakan, perlu ada koordinasi antara Kota dan Kabupaten dalam perencanaan pembangunan. Kerjasama yang terpenting pertama di bidang pelayanan publik dan bidang parawisata.
"Kalau saja ini berjalan, Bogor akan menjadi sebuah kesatuan yang luar biasa. Kerjasama secara terstruktur sudah kita lakukan, dan terus kita bangun. Mari membangun sinergitas antar Kota dan Kabupaten dalam mewujudkan pembangunan yang adil dan merata", terang Bima.
Sementara Pengamat Sosial, Prapto, menjelaskan, koordinasi antara Kota dan Kabupaten jangan hanya berada di tatanan teori saja. Rasa-rasanya kalau tidak ada keseriusan dalam melayani masyarakat ini akan sulit.
"Yang penting bagaimana seluruh program yang dimiliki pemerintah kota dan kabupaten berorientasi kepada masyarakat. Kalau ingin menjadi Kabupaten Termaju dan Kota Dalam Taman, butuh kerjasama kedua belah pihak yang baik. Karena kedua visi tersebut harus ditandai dengan pembangunan yang adil dan merata", papar Prapto.
Hadir pula pada dialog tersebut, Erik Sugandha Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Kota Bogor, Jaenal Syafrudin KADIN Kabupaten Bogor. Perwakilan mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan organisasi masyarakat lainnya. (ice) Editor: Annisa