Aparatur Harus Fokus Layanan Publik
BERITA BOGOR - Wabup Bogor Minta Jangan Ada Lagi Kelemahan Birokrasi dan Buruknya Pelayanan Kepada Publik.
Sejumlah 40 orang pejabat esselon IV di lingkup Pemerintahan Kabupaten Bogor mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat IV tahun 2014 yang berlangsung di pusat Diklat anggaran dan perbendaharaan Kementrian Keuangan, Kecamatan Megamendung, Selasa (22/7/2014).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan aparatur Pemerintah Daerah harus melengkapi diri dengan kecakapan untuk menghubungkan persoalan dan aspirasi masyarakat dengan program yang sedang di kembangkan dan pelayanan yang tulus kepada masyarakat.
"Saya mengingatkan agar para pejabat Esselon IV juga wajib memiliki kekuatan hati dan taat prosedur, jujur dan patuh hukum agar pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sejalan dengan pakta integritas serta tetap berada dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku baik dalam aspek teknis dan administrative maupun aspek kebijakan," pintanya.
Dirinya berharap Diklat PIM IV berhasil sampai target dan tujuan nya sebagai pembentuk karakter kepemimpinan yang berkualitas dalam rangka membangun lembaga-lembaga birokrasi yang sehat, kuat dan berbudaya prima serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dirinya berharap Diklat PIM IV berhasil sampai target dan tujuan nya sebagai pembentuk karakter kepemimpinan yang berkualitas dalam rangka membangun lembaga-lembaga birokrasi yang sehat, kuat dan berbudaya prima serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bogor, Aty Guniarty mengatakan Diklat PIM IV ini bertujuan membentuk kompetensi kepemimpinan pada esselon IV sehinga dapat berkompetensi dan berkompeten di lingkup kerja masing-masing.
"Pelaksanaan Diklat PIM IV kali ini mengunakan beberapa metode baru yang berguna meningkatkan sumberdaya aparatur pemerintah. Diharapkan setelah diklat ini para pejabat Esselon IV dapat berkompeten di lingkup kerja nya masing-masing dan pelaksanaan diklat ini selama 97 hari kerja dengan mengunakan beberapa metode baru pada sistem pembelajaran nya,” jelasnya. (andi) Editor: Annisa